Bagi sebagian besar anak, liburan yang adalah saat yang menyenangkan. Ada jedah untuk beristirahat dari kegiatan sekolah dan kesempatan untuk bertemu teman-teman dan kerabat. Mungkin ada tradisi makanan, musik dan keluarga khusus.
Namun, bagi anak lainnya, liburan dapat menyebabkan stres dan kebingungan. Rencana dan perayaan bersama keluarga mungkin jadi rumit akibat perceraian, perpisahan atau pernikahan kembali. Liburan dapat menjadi waktu yang sulit bagi anak-anak yang kehilangan orang tua, saudara atau kerabat dekat.
Masa liburan sering mengingatkan anak-anak pada apa yang telah berubah dalam kehidupan mereka. Berikut ini adalah beberapa tips bagi orang tua untuk membantu anak mengatasi stres liburan, dilansir dari FremontTribune.com.
1. Diskusikan sejak awal
Diskusikan rencana liburan sejak awal dan biarkan anak-anak Anda berpartisipasi dalam mengambil keputusan. Anak-anak memerlukan derajat prediktabilitas. Ketidakpastian berkepanjangan, rencana yang terus berubah atau keputusan di menit-menit terakhir dapat meningkatkan stres.
2. Berikan waktu ekstra
Jika Anda bepergian, berikan beberapa waktu ekstra dan bawa makanan ringan, buku, permainan dan/atau musik.
3. Jangan melebihi jadwal
Anda mungkin tidak dapat melakukan segala sesuatu atau bertemu dengan semua orang. Anak-anak dengan mudah bisa lelah dan rewel selama liburan.
4. Berikan waktu istirahat
Berikan anak-anak beberapa waktu untuk beristirahat. Jangan berharap mereka bisa aktif sepanjang waktu. Berikan ruang untuk melakukan beberapa kegiatan yang tenang, seperti mendengarkan musik, berjalan-jalan atau membaca buku.
5. Dapatkan cukup tidur
Pastikan anak-anak mendapatkan cukup tidur. Meskipun mungkin menarik untuk terbangun hingga larut malam, kurang tidur sering menyebabkan peningkatan iritabilitas.
6. Berikan keleluasaan untuk jujur
Biarkan anak-anak bersikap jujur mengenai apa yang mereka rasakan. Jangan memaksa mereka untuk senang dan gembira jika mereka merasa down.
7. Jangan menjanjikan hal-hal yang tidak dapat Anda berikan
Misalnya, tidak menjanjikan akan pulang pada waktunya untuk liburan jika keputusan tersebut benar-benar di luar kendali Anda. Jangan menjanjikan seseorang akan menelepon jika mereka berada di daerah dengan layanan telepon yang terbatas.
8. Tegakkan dan pertahankan tradisi keluarga
Ya, bahkan jika orang tua tidak ada. Anak mengandalkan tradisi tertentu. Mereka dapat memiliki efek landasan penting dengan membiarkannya tahu bahwa meskipun beberapa hal telah berubah, hal-hal lain tetap sama.
9. Jangan berikan hadiah atas ketidakhadiran Anda
Jangan mencoba untuk mengganti ketidakhadiran orang tua dengan hadiah tambahan atau mainan. Apa yang kebanyakan anak benar-benar inginkan adalah waktu, perhatian dan jaminan dari Anda.
10. Jaga diri Anda
Cobalah untuk menghindari kelebihan beban kewajiban. Jika Anda merasa stres, itu juga akan meningkatkan tekanan dan ketegangan pada anak-anak Anda.
Sebagian besar anak-anak, bahkan mereka yang mengalami kehilangan atau transisi keluarga, dapat menikmati liburan. Namun, persiapan, kesabaran dan kejujuran dapat membantu mencegah konflik, mengurangi stres dan meningkatkan kualitas musim liburan bagi seluruh keluarga.