Jadikan tuna sebagai menu makanan pilihan berikutnya. Tuna sarat dengan vitamin dan nutrisi, rendah lemak jenuh dan merupakan sumber protein yang sangat baik.
Banyak yang berpaling dari ikan, terutama saat berbicara mengenai bahaya kandungan merkuri yang tinggi.
Namun, laporan ini dibuat dalam kaitannya dengan orang yang makan ikan setiap hari. Bila dimakan dalam jumlah sedang, Anda dapat menuai manfaat sehat dari ikan lezat ini.
Jika Anda tidak yakin, berikut adalah 10 fakta gizi yang mungkin merubah pikiran Anda, dilansir dari SymptomFind.com:
DAFTAR ISI
Anda selalu mendengar tentang telur dan berbagai macam daging sebagai sumber protein tinggi, tapi bagaimana dengan ikan?
Tuna memiliki kandungan protein yang tinggi. Sumber protein yang baik membantu menjaga otot-otot yang kuat. Protein juga baik untuk darah, kulit, rambut dan kuku.
Tuna dapat membantu Anda menghindari resiko stroke. Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa orang dewasa yang mencakup 1-4 porsi ikan sebagai bagian dari diet teratur mereka memiliki resiko 27 persen lebih rendah mengalami stroke iskemik.
Lima porsi ikan atau lebih per setiap minggu mengurangi resiko stroke hingga 30 persen.
Tuna memiliki kandungan asam lemak omega-3, yang membantu mencegah tekanan darah tinggi. Penelitian telah menunjukkan bahwa makanan, seperti tuna, yang mengandung asam lemak omega-3 membantu subjek mempertahankan tekanan darah yang sehat.
Mereka yang belum mengalami tekanan darah tinggi memperoleh manfaat yang lebih kuat dari asam lemak omega-3.
Dengan hanya dua porsi tuna dalam seminggu, Anda dapat menurunkan kadar trigliserida. Trigliserida dalam aliran darah menunjukkan jumlah lemak yang dibawanya.
Jika Anda memiliki kadar trigliserida tinggi, Anda mungkin juga memiliki LDL (kolesterol jahat) yang tinggi dan HDL (kolesterol baik) rendah.
Ukuran fungsi denyut jantung yang dikenal sebagai variabilitas denyut jantung (heart rate variability, HRV), dapat ditingkatkan dengan mengkonsumsi tuna. Sekali lagi, asam lemak omega-3 dari ikan tuna membantu memperbaiki kesehatan jantung dengan meningkatkan HRV.
Asam lemak omega-3 juga melindungi jantung Anda dari berkembangnya irama jantung abnormal yang dapat berakibat fatal.
Konsumsi tuna dalam jumlah moderat dan sehat dapat menurunkan resiko penyakit jantung koroner.
Fakta bahwa tuna dapat membantu meningkatkan rasio HDL hingga LDL dalam tubuh memungkinkannya menangkal peningkatan resiko penyakit jantung, terutama saat menggantikan makanan tinggi kandungan lemak jenuh dan kolesterol.
Manfaat lain dari asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam ikan tuna adalah kemampuannya untuk mengurangi resiko obesitas sekaligus meningkatkan respon insulin tubuh. Asam lemak omega-3 mampu merangsang hormon yang disebut leptin, yang membantu metabolisme tubuh sekaligus mengatur berat badan dan asupan makanan.
Tuna juga rendah indeks glikemik (GI) dengan rating GI 0, dan rendah kalori dan lemak, menjadikannya pilihan makanan yang baik bagi mereka yang berjuang dengan obesitas.
Tuna merupakan sumber selenium, antioksidan yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh adalah bagian penting dari tubuh yang merupakan bagian integral untuk melawan penyakit dan infeksi.
Kandungan vitamin B dalam tuna membantu membangun dan memelihara sel-sel darah merah dan meningkatkan energi. Vitamin yang larut dalam air ini meningkatkan laju metabolisme, memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu menjaga kulit sehat.
Tuna, dan lemak ikan lainnya, telah terbukti mengurangi resiko kanker payudara pada subjek tes yang mengkonsumsinya secara teratur. Penelitian lain telah menunjukkan bahwa lemak ikan, seperti tuna, telah membantu mengurangi resiko kanker ginjal.
**
Satu hal yang perlu diingat saat mengkonsumsi tuna, selain kandungan merkurinya, juga asupan natriumnya yang tinggi. Tiga setengah ons porsi ikan tuna mengandung 37 miligram sodium.
Asupan natrium tinggi dapat meniadakan manfaat kesehatan dari tuna, menyebabkan tekanan darah tinggi, stroke, ginjal dan penyakit jantung. Ingatlah hal ini saat memberikan bumbu pada hidangan tuna untuk menghindari kelebihan asupan natrium.