Pernah mendengar living green? Slogan yang berarti hidup ramah lingkungan ini belakangan cukup menjadi tren global sejak dunia memberi perhatian serius pada isu pemanasan global.
Hidup ramah lingkungan sebenarnya sudah dipraktekkan secara luas di sebagian besar negara di dunia, meskipun kampanye bergaya hidup “hijau” masih tetap dilakukan agar tindakan ini dapat terus berlangsung.
Apabila kita perhatikan beberapa negara maju, justru mereka tampak melakukan gaya hidup yang mungkin bagi kita “mundur”, seperti semakin banyak yang menggunakan sepeda dan transportasi publik, tak plastik tidak diberikan gratis di supermarket dan pusat berbelanjaan, maraknya secondhand market dimana dapat ditemukan barang-barang bekas yang masih dapat terpakai.
Sebenarnya bergaya hidup yang ramah lingkungan tidaklah sulit maupun harus dilakukan dengan melakukan aktivitas besar seperti berkampanye. Living green dapat dengan mudahnya dilakukan dan dimulai dari diri sendiri dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Berikut beberapa hal kecil dalam kehidupan sehari-hari yang dapat anda lakukan untuk menjaga bumi tetap hijau.
DAFTAR ISI
Daur ulang disini bukanlah hanya menggunakan tas berbahan yang dapat didaur ulang, namun juga membawa kantong/tas sendiri dan menolak menggunakan tas plastik yang ditawarkan kasir.
Anda dapat menggunakan tas plastik yang kemudian digunakan berulang-ulang, atau memiliki tas khusus berbelanja yang dapat anda beli maupun dapatkan dengan melihat kembali koleksi tas lama atau barang-barang di gudang.
Pilih juga yang berbahan kain ataupun parasit, yang kuat menampung barang belanjaan berat. Dengan begini, anda turut peduli dengan mengurangi penggunaan sampah plastik yang menjadi salah satu masalah serius dalam bidang lingkungan.
Sebagian besar orang Indonesia lebih sedang berkendara daripada berjalan kaki. Hal ini tentu tidak semata-mata karena sifat malas, situasi trotoar maupun jalur penjalan kaki yang tidak aman maupun telah dialihfungsikan membuat kita enggan berjalan kaki.
Namun, cobalah berjalan kaki dalam hal-hal kecil seperti pergi ke supermarket yang tidak berjarak jauh dari rumah, maupun pergi ke tempat tujuan yang sebenarnya tidak telalu jauh dengan berjalan kaki.
Dengan berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan, anda ikut mengurangi polusi udara dan juga menjadikan tubuh lebih sehat.
Tentu jika sedang digunakan. Seringkali kita lupa mencabut charger telepon genggam maupun laptop, dan alat elektronik lainnya. Meskipun tidak terhubung dengan alat elektronik anda, namun jika tidak dicabut dari saklarnya, perangkat tersebut tetap mengonsumsi energi.
Tahukah anda? dengan mengurangi suhu AC dalam mobil 1 derajat celcius saja, anda dapat menghemat BBM hingga 10%. Selain itu, jika sedang berepergian ke tempat yang alami maupun yang tidak panas, kurangi penggunaan AC hingga mematikannya.
Tisu terbuat dari bahan baku kulit kayu yang dijadikan bubur kertas. Hingga sekarang pun, terutama di Indonesia, pembuatan tisu masih menggunakan bahan baku kayu.
Tisu juga kita gunakan amat sering pada aktivitas sehari-hari, apalagi saat flu menyerang.
Cobalah untuk menggunakan sapu tangan daripada tisu karena sifatnya yang dapat digunakan berulang-ulang. Dengan menggunakan sapu tangan maupun handuk kecil, kita turut menjaga lingkungan dan mengurangi “penggunaan” pohon secara tidak langsung.
***
Living green ternyata tidak sulit dan cukup sederhana untuk dilakukan. Hal-hal kecil tersebut di atas meskipun terdengar amat simpel namun memberi kontribus yang besar untuk kelestarian lingkungan hijau.