7 Nutrisi Anti-Kanker bagi Tubuh

waktu baca 4 menit
Selasa, 19 Nov 2013 14:52 0 53 Mayrani
 

7 Nutrisi Anti-Kanker Bagi TubuhNutrisi alami dapat mengurangi resiko kanker, bahkan pada orang yang memiliki kebiasaan paling mematikan, seperti merokok.

Suatu studi menemukan bahwa perokok dengan vitamin B6 dan protein tertentu kadar tinggi dalam darah memiliki resiko 60 persen lebih rendah terkena kanker paru-paru dibandingkan dengan perokok yang kekurangan gizi.

Ketujuh nutrisi berikut ini memungkinkan Anda untuk menikmati makanan enak sekaligus membangun pertahanan Anda – bahkan melawan “Big C,” dilansir dari NewsMaxHealth.com:

DAFTAR ISI

Vitamin K

Sebuah studi di Jerman yang dilaporkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa orang yang memiliki jenis vitamin K (K2) tingkat tertinggi dalam darahnya memiliki resiko 28 persen lebih rendah terkena kanker dibandingkan mereka dengan asupan terendah.

Orang dengan tingkat tertinggi juga memiliki setengah resiko kematian akibat kanker paru-paru dibandingkan dengan tingkat terendah.

Dalam penelitian lain, vitamin K telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan mendorong apoptosis – proses dimana sel-sel abnormal mati dengan sendirinya.

Vitamin D

Sebuah studi oleh spesialis pencegahan kanker di Moores Cancer Center di University of California menemukan bahwa vitamin D dalam jumlah tinggi bisa memotong tingkat kanker kolorektal sebesar dua pertiga.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal, orang dengan tingkat vitamin D tertinggi dalam darahnya menurunkan resiko kanker kolorektal hampir 40 persen bila dibandingkan dengan pasien dengan tingkat terendah.

Sinar matahari diubah menjadi vitamin D oleh tubuh, dan vitamin ini juga ditemukan dalam makanan.

Vitamin B6

Analisis dari 13 studi di Swedia menemukan bahwa pyridoxal-phosphate (PLP), bentuk koenzim aktif utama dari vitamin B6, menurunkan resiko terkena kanker usus sebesar 21 persen.

Suatu studi di Eropa dari hampir 400.000 orang dewasa menemukan bahwa orang dewasa dengan tingkat B6 yang lebih tinggi dalam darahnya memiliki setengah resiko terkena kanker paru-paru dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkat vitamin B6 rendah.

Vitamin B6 ditemukan dalam sayuran, sereal, unggas, dan ikan.

Quercetin

Suatu flavonol yang ditemukan dalam tanaman, quercetin, dapat menghambat kemampuan sel kanker untuk mereplikasi diri. Tampaknya quercetin tertarik ke sel yang rusak, terikat, dan mencegahnya bereplikasi.

Cancer.org melaporkan bahwa salah satu penelitian terhadap orang-orang dengan kecenderungan untuk mengembangkan kanker usus besar menemukan bahwa kombinasi dari quercetin dan suplemen kurkumin menurunkan jumlah dan ukuran polip pra-kanker. Satu studi pada hewan menemukan bahwa quercetin mencegah perubahan dalam usus yang menyebabkan kanker usus besar.

Quercetin dapat membantu mencegah kanker payudara, prostat, ovarium, dan kanker paru-paru. Bawang, kulit apel, dan anggur merah merupakan sumber yang baik, dan quercetin juga dapat diperoleh dalam bentuk suplemen.

EGCG (epigallocatechin gallate)

Suatu polifenol, EGCG, merupakan komponen anti-kanker yang kuat dalam teh. Para ilmuwan telah menemukan bahwa EGCG menghambat pertumbuhan hormon yang sensitif terhadap kanker, seperti kanker payudara dan kanker prostat.

Penelitian juga menunjukkan bahwa EGCG menghambat leukemia, multiple myeloma, melanoma, dan mengurangi pertumbuhan kanker paru-paru.” Sebuah studi terbaru dari Jepang menemukan bahwa EGCG menekan metastasis kanker usus besar,” kata Dr. Russell Blaylock, penulis The Blaylock Wellness Report.

EGCG ditemukan dalam teh hijau, dan dapat diperoleh dalam bentuk suplemen.

Kunyit

Kunyit, bumbu yang digunakan dalam banyak masakan India, diyakini menjadi sekutu dalam mencegah kanker usus besar karena menghambat produksi enzim yang berhubungan dengan inflamasi (cyclo-oxygenase 2, COX-2), yang diyakini tinggi pada penderita kanker, serta mereka yang menderita penyakit inflamasi.

Sebuah studi di University of Missouri menemukan bahwa kurkumin, bahan aktif dalam kunyit, menurunkan insiden tumor payudara yang dipercepat progestin pada hewan. Hal ini juga menunda timbulnya penyakit dan mengurangi kejadian beberapa tumor.

Jahe

Para peneliti telah menemukan bahwa jahe membantu membunuh sel kanker dengan dua cara. Pertama, jahe bekerja dengan apoptosis di mana sel-sel kanker mati sendiri dan meninggalkan sel-sel lainnya tetap sehat. Kedua, dengan autophagy, proses dimana sel-sel mencerna diri sendiri.

Para ilmuwan sedang mempelajari efek jahe pada kanker ovarium. “Kebanyakan wanita mengembangkan resistansi terhadap obat kemoterapi konvensional,” kata Dr. J. Rebecca Liu kepada WebMD. “Karena jahe dapat membunuh sel-sel kanker dengan lebih dari satu cara, peneliti berharap bahwa pasien tidak akan mengembangkan resistensi.”