Begitu banyak alasan yang kita miliki untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi seluruh anggota keluarga.
Agar senyum mereka selalu berkilau dan mampu mengunyah asupan gizi dengan baik. Jadi, kita harus menghindari sakit gigi yang membuat kita merasa tidak nyaman.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penyakit gusi dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti peningkatkan resiko penyakit jantung.
Untungnya, ada cara-cara sederhana yang dapat menjaga gigi tetap kuat dan sehat sejak kecil hingga usia tua. Berikut caranya:
DAFTAR ISI
Satu dari empat anak terkena gejala kerusakan gigi sebelum mereka memasuki usia sekolah. 50 % anak-anak usia 12-15 tahun memiliki gigi yang berlubang.
“Perawatan gigi harus dimulai sesegera mungkin sejak gigi pertama anak muncul, biasanya pada usia 6 bulan,” kata presiden American Dental Association Hygienists, Caryn Solie, RDH, dilansir dari WebMD.
“Gigi anak bisa diseka dengan kain bersih yang lembab atau sikat yang sangat lembut. Pada usia sekitar 2 tahun, Anda dapat membiarkan anak-anak mencoba menyikat gigi mereka sendiri di bawah pengawasan Anda.”
Geraham permanen tumbuh pada usia sekitar 6 tahun. Memasang lapisan pelindung tipis pada permukaan gigi belakang ini dapat mencegah kerusakan.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika, tindakan ini dapat mengurangi karies secara signifikan. Namun, hanya satu dari tiga anak di Amerika yang menerima tindakan sealant gigi.
Salah satu kemajuan terbesar dalam kesehatan mulut adalah penemuan fluoride yang memperkuat enamel gigi, sehingga kecil kemungkinan gigi membusuk. Tiga dari empat orang Amerika minum air yang mengandung fluoride.
Banyak pasta gigi yang obat kumur yang mengandung fluoride. Zat ini harus digunakan secukupnya pada anak-anak, karena kelebihan fluoride dapat menyebabkan timbul bintik-bintik putih pada gigi.
Penyakit gigi dan gusi masih menjadi masalah besar yang tidak hanya menimpa orang tua, tapi juga remaja dan anak-anak. 75% remaja mengalami masalah gusi berdarah, menurut ADHA. Anda harus ingat aturan dalam menyikat gigi:
– Sikat gigi harus diganti 3 sampai 4 kali setahun.
– Remaja dengan kawat gigi mungkin perlu menggunakan sikat gigi khusus dan alat kebersihan mulut lainnya untuk menggosok gigi. Konsultasikan dengan dokter gigi Anda.
– Orang tua yang mengalami masalah arthritis atau masalah lainnya mungkin mengalami kesulitan memegang sikat gigit atau menggunakan benang. Beberapa orang merasa lebih mudah menggunakan sikat gigi elektrik.
Tindakan ini dapat mencegah kerusakan dan mengatasi masalah gusi.
Mengunyah permen karet bebas gula setelah makan dapat melindungi dengan meningkatkan aliran air liur yang secara alami mencuci bakteri dan menetralkan asam di mulut.
Olahraga dan kegiatan rekreasi dapat menyehatkan tubuh, tapi juga dapat menimbulkan ancaman bagi gigi.
Kebanyakan sekolah mengharuskan anak-anak untuk menggunakan pelindung mulut. Tapi, kegiatan rekreasi dan permainan tanpa pengawasan seperti skateboard dan roller-blade dapat mengakibatkan cedera. Biasanya dokter dapat membuatkan pelindung yang pas untuk mulut. Tapi Anda juga dapat membeli mouth guard di toko olahraga.
Perilaku ini meningkatkan resiko penyakit gusi dan kanker mulut secara signifikan. Latihlah anak anda agar tidak melakukannya.
Mengonsumsi makanan yang sehat penting bagi kesehatan gigi dan gusi. Makanan yang sehat wajib dikonsumsi, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, buah, dan sayuran.
Beberapa peneliti percaya jika lemak omega-3 dapat mengurangi peradangan sehingga menurunkan resiko penyakit gusi.
Ketika bakteri dalam mulut memecah gula, mereka menghasilkan asam yang dapat mengikis email gigi. Minuman manis, apalagi yang bersoda dapat meningkatkan keasaman mulut yang mengancam gigi dan gusi Anda.
Kebanyakan ahli gigi merekomendasikan check up setiap 6 bulan. Bisa lebih sering jika Anda memiliki masalah penyakit gusi.
Dokter gigi membantu menghilangkan plak gigi, yang tidak dapat dijangkau sikat atau benang. Dokter juga mencari tanda-tanda kerusakan gigi sehingga cepat mendapatkan tindakan medis.
(Foto: levinfamilydental.com)