Bagi para wanita, penampilan merupakan komponen yang memiliki peringkat tinggi dalam menunjang aktifitasnya sehari-hari.
Wanita tidak dapat menyangkal ketika mendengar pernyataan yang mengatakan bahwa wanita merupakan makhluk Tuhan yang selalu berhati-hati ketika memilih suatu barang yang dapat memengaruhi penampilannya ataupun menolak barang-barang yang dapat menunjang penampilannya agar terlihat optimal.
Tidak sedikit wanita yang rela menguras dompetnya ketika ia melihat suatu barang yang membuat otaknya berpikir bahwa barang itu akan membantunya menunjang penampilannya untuk aktifitas-aktifitas yang akan dijalaninya – atau seperti yang dilakukan banyak wanita lain yang membeli suatu barang hanya karena ia melihat bahwa barang itu menarik perhatian indera pengelihatannya.
Sepatu merupakan suatu komponen penting dalam penampilan seorang wanita, karena selain harus menarik, dan tidak terlihat berlebihan, sepatu juga harus memberikan kenyamanan saat bagi penggunanya serta keamanan atas kesehatan sang pengguna.
Kami akan berbagi informasi tentang 5 Tren Sepatu Wanita tahun 2013 di sini.
DAFTAR ISI
Diciptakan dan diluncurkan di Boulder, Colorado yang pada awalnya dirancang untuk digunakan dalam kegiatan pelayaran karena sifatnya yang sederhana, nyaman, kuat, dan yang terpenting, yaitu tahan air atau waterproof.
Akan tetapi, tampilan sepatu crocs yang dihadirkan dengan warna cerah, dan chunky, serta sifatnya yang nyaman, tahan lama, kuat, tahan air, dan harga yang terjangkau membuat sepatu crocs semakin diminati banyak kalangan – tua sampai muda.
Pada tahun 2005, sepatu crocs dinyatakan teruji oleh perusahaan U.S Ergonomics, dan 4 tahun setelahnya, sepatu crocs diakui oleh American Pediatric Association. Dan berakhir pada pernyataan bahwa sepatu crocs dapat mengurangi cedera pada kaki penggunanya oleh Medicare, dan Medicaid setelah sebelumnya Amerika melakukan penelitian.
Akan tetapi ada kabar yang tidak sedap dari umat muslim yang menyatakan bahwa sepatu crocs telah melakukan penghinaan atas agama Islam. Berdasarkan kabar yang tersebar di berbagai social network pada tahun 2010 lalu yang menyatakan bahwa jika logo crocs dibalik, maka logo itu akan menyerupai lafadz Allah.
Wedge shoes sebenarnya telah terkenal di kalangan masyarakat – terutama masyarakat Italia – sejak tahun 1937 oleh Salvatore Ferragamo – seorang pengrajin sepatu.
Pada awalnya, pemasaran wedge shoes mengalami pasang surut, dikarenakan banyaknya keluhan dari para wanita yang mengungkapkan bahwa merasa sakit pada tumit dan betisnya. Tapi mau bagaimana lagi, bagaimanapun juga wanita pasti tetap akan memakainya untuk menunjang penampilannya walaupun harus merasa sakit.
Namun sepertinya perkembangan zaman telah merubah dan membuat sepatu dengan heels di seluruh permukaan alasnya ini menjadi tren sepatu dari masa ke masa sampai tahun 2013 ini. Wedge shoes ternyata tidak hanya diciptakan untuk wanita, namun ada juga yang tercipta untuk kaum adam.
Berbeda dengan wedge shoes yang dikenakan para wanita, wedge shoes untuk kaum adam tercipta dengan heels lebih rendah yang populer sekitar tahun 1970 – sekitar 3-4 cm saja.
Wedge shoes terus berkembang dari tahun ke tahun, menjadikannya semakin menarik perhatian indera pengelihatan sang konsumen.
Pada zaman dahulu, flat shoes merupakan alas kaki pertama yang digunakan manusia sebelum terciptanya sandal, sneakers, wedge shoes, atau high heels.
Flat shoes terlahir sekitar abad ke -18 dengan bahan kanvas, dan alas karet. Seiring perkembangan zaman yang terus meningkat, model dan variasi yang dimiliki flatshoes pun ikut berkembang mengikuti fashion dunia. Penampilannya yang sederhana namun anggun, dapat menghasilkan kenyamanan bagi penggunanya, dan mengurangi resiko terkilir – sebagaimana halnya yang terjadi kepada pengguna high heels – membuat flat shoes terus menjadi tren di masyarakat hingga sekarang.
Akan tetapi, tersebar rumor yang mengatakan bahwa flatshoes dapat menyebabkan berbagai macam ketidaknyamanan bagi penggunanya. Contohnya saja seperti kabar yang berasal dari Sun Health, Dave Wain, dan dari para ahli penyakit kaki yang berasal dari Carnation Footcare bahwa flatshoes dapat meningkatkan terbentuknya lengkungan pada telapak kaki, dan dapat menyebabkan tumit pecah-pecah.
Tidak hanya itu, flatshoes juga dapat memperburuk postur tubuh, menyebabkan longgarnya urat sendi dan urat daging yang berujung dengan radang tempurung lutut.
Awal terlahirnya sneakers adalah tahun 1800an, dengan sebutan awal Plimsolls atau sepatu karet. Tak lama kemudian perusahaan sepatu bernama Goodyear mengembangkannya dengan menyampurkan bahan dasar karet dengan kanvas pada tahun 1982, dan berakhir dengan terciptanya sepatu Keds.
Dilanjutkan oleh Marquis M. Converse yang pada tahun 1908 membuat sneakers produksinya menjadi raja dari semua sneakers ketika seorang pemain basket bernama Chuck Taylor memakainya saat pertandingan. Sejak saat itu, sneakers dengan merek Converse menjalar ke seluruh penjuru dunia.
Sneakers sendiri menonjolkan kesan santai pada penggunanya. Tidak hanya dapat digunakan pada kegiatan indoor, tapi sneakers juga dapat digunakan pada kegiatan outdoor.
Mendengar kata “Boots” seringkali ada berbagai macam jenis sepatu boots yang tergambar di benak kita. Entah itu sepatu boots yang biasa digunakan oleh para buruh bangunan, atau sepatu boots yang biasa digunakan oleh para koboi di Texas, atau yang biasa digunakan oleh bangsa Mongolia untuk meredam rasa dingin yang menjalar di kakinya.
Terserah yang mana yang ingin dipilih, faktanya, sepatu boots yang dulu kita lihat sebagai sepatu bagi para orang-orang tua dari zaman dulu, sekarang telah berubah menjadi tren. Berubah dari sepatu yang hanya dipakai untuk meredam rasa dingin dengan bulu-bulu hangatnya, menjadi sepatu yang stylish dengan berbagai macam inovasi menarik.
**
Bagaimana? Anda tertarik untuk memilih salah satu dari sepatu-sepatu tren di atas?
(foto: aliexpress.com)