Mengapa Diet Ekstrim Buruk bagi Sistem Reproduksi?

waktu baca 3 menit
Sabtu, 28 Sep 2013 15:00 0 18 Nur Afrida
 

Diet EkstrimDiet adalah salah satu jalan bagi mereka yang bermasalah dengan berat badan berlebih.

Bagi sebagian besar wanita, berat badan adalah persoalan sensitif yang sangat pribadi. Bagi mereka yang ingin mengurangi berat badan secara instan, beragam cara dilakukan untuk memenuhi hasrat tersebut.

Seringkali  cara yang dilakukan tergolong ekstrim dan nekat seperti tidak makan berjam-jam, sengaja menahan rasa lapar, mengeluarkan kembali makanan dengan meminum obat pencahar atau bahkan sengaja memuntahkannya kembali.

Tahukah Anda bahwa melakukan diet secara ekstrim beresiko sangat besar dalam memberikan dampak buruk pada tubuh termasuk sistem reproduksi Anda?

DAFTAR ISI

Nutrisi

Wanita yang melakukan diet ekstrim umumnya hanya terpaku pada satu jenis makanan yang mereka yakini “aman” dan “tidak akan membuat mereka gemuk”. Misalnya saja hanya mengonsumsi sayur, buah dan lain sebagainya.

Mengonsumsi satu jenis makanan saja ternyata akan membuat tubuh Anda kekurangan banyak sekali nutrisi yang diperlukan untuk tetap sehat. Diet ekstrim dapat membuat organ reproduksi Anda kehilangan kalsium, potassium, vitamin B, vitamin C dan zinc.

Keseluruhan nutrisi tersebut tidak hanya dibutuhkan oleh organ reproduksi melainkan juga dibutuhkan oleh seluruh organ tubuh agar tetap sehat. Kekurangan dari nutrisi tersebut beresiko membuat gejala premenstrual syndrome (PMS) yang menyakitkan bagi wanita (rasa kram, mual, pusing).

Selain itu, kekurangan nutrisi juga beresiko mempengaruhi hormon endokrin yang berfungsi mengatur siklus menstruasi wanita sehingga membuat jadwal menstruasi Anda menjadi tidak teratur.

Kekurangan nutrisi juga dapat berpengaruh pada janin di bawah usia 4 minggu.

Misalnya saja seorang wanita yang tidak sadar bahwa ia sedang hamil dan menjalankan diet ekstrim, bisa saja mengalami keguguran, bayi lahir cacat, bayi lahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah akibat ketidakcukupan gizi bagi ia dan janin tersebut.

Jika tahap diet Anda sudah membuat Anda mengalami kelainan makan seperti anorexia yang membuat Anda terobsesi untuk menjadi sekurus mungkin dan Anda akan merasa sangat bersalah saat makan, anorexia yang Anda derita dapat menyebabkan Anda mandul atau tidak subur.

Hal ini disebabkan karena saat tubuh kekurangan gizi, proses kesuburan Anda mengalami gangguan hormonal dan juga fungsional karena tidak mendapatkan asupan yang dibutuhkan.

Efek Yo-yo

Bagi sebagian besar para pelaku diet ekstrim mereka akan rela untuk kelaparan dan tidak ada yang dapat mencegah mereka untuk menurunkan berat badan mereka.

Namun demikian, setelah mereka kehilangan berat badan secara cepat, mereka juga akan kembali lagi dengan pola makan mereka yang justru membuat mereka lebih gemuk dari sebelumnya.

Fenomena ini dikenal dengan efek yo-yo, suatu lingkaran yang tidak akan pernah putus. Penurunan maupun peningkatan berat badan secara instan tentu tidak akan baik bagi Anda dan organ reproduksi Anda.

Selain karena faktor tersebut, diet ekstrim dapat membuat Anda frustasi karena siksaan dan derita yang Anda rasakan ketika menahan lapar. Belum lagi tekanan dari dalam diri Anda sendiri yang menginginkan segala sesuatunya terjadi secara cepat dan instan sehingga Anda lupa dengan kesehatan Anda.

Stres dapat menyebabkan gangguan hormon yang menggangu kesuburan Anda sehingga beresiko membuat Anda sulit hamil dan mendapat keturunan.