Umumnya, buah labu dimatangkan sepenuhnya untuk mendapatkan biji dengan kualitas baik. Setiap buah labu mengandung hingga 500 biji.
Bentuk bijinya semi-flat, memiliki bentuk oval yang khas dengan ujung kerucut. Di dalam, ada kernel (inti) yang dapat dimakan, memiliki warna hijau zaitun, rasanya seperti kacang yang dapat dinikmati sebagai camilan, dimasukkan dalam masakan gurih, dan lain sebagainya.
Simak artikel berikut untuk tahu apa saja manfaat kesehatan dan nilai medis dari biji labu, dilansir dari Nutrition-and-you.com.
Manfaat Kesehatan Biji Labu
- Biji labu yang renyah dan lezat, tinggi kalori. Ada sekitar 559 kalori per 100 g. Selain itu, biji labu dikemas dengan serat, vitamin, mineral, dan berbagai antioksidan yang dapat mempromosikan kesehatan.
- Kandungan kalorinya yang tinggi terutama berasal dari protein dan lemak. Di sisi positif, kacangnya kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal (mono-unsaturated fatty acids, MUFA) seperti asam oleat (18:1) yang membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam darah. Studi penelitian menunjukkan bahwa diet Mediterania, yang liberal dalam asam lemak tak jenuh tunggal membantu mencegah penyakit arteri koroner dan stroke dengan mendukung profil lipid darah yang sehat.
- Biji labu mengandung protein berkualitas baik. Setiap 100 gram biji menyediakan 30 gram atau 54 % dari asupan harian yang direkomendasikan.
- Selain itu, biji merupakan sumber dari asam amino triptofan dan glutamat yang sangat baik. Triptofan akan berubah menjadi serotonin dan niacin. Serotonin merupakan neurokimia yang bermanfaat, sering dicap sebagai pil tidur alami. Selanjutnya, triptofan merupakan prekursor vitamin B-kompleks, niacin (60 mg triptofan = 1 mg niacin).
- Biji labu adalah sumber anti-oksidan vitamin E yang sangat baik, mengandung sekitar 35,10 mg tokoferol-gamma per 100 gram (sekitar 237 persen dari RDA). Vitamin E adalah antioksidan kuat yang dapat larut dalam lipid. Ia mencegah sel-sel jaringan dari cedera oksidan akibat radikal bebas. Dengan demikian, hal ini membantu menjaga integritas selaput lendir dan kulit dengan melindunginya dari radikal bebas oksigen yang berbahaya.
- Kernel labu juga merupakan sumber kelompok vitamin B-kompleks yang sangat baik, seperti thiamin, riboflavin, niacin, asam pantotenat, vitamin B-6 (piridoksin) dan folat. Vitamin ini bekerja sebagai ko-faktor untuk berbagai enzim selama metabolisme substrat seluler dalam tubuh manusia. Selain itu, niacin membantu mengurangi kadar kolesterol LDL dalam darah. Seiring dengan glutamat, meningkatkan aktivitas GABA di dalam otak, yang pada gilirannya mengurangi kecemasan dan neurosis.
- Lebih jauh, bijinya mengandung kadar yang sangat baik dari mineral esensial seperti tembaga, mangan, kalium, kalsium, besi, magnesium, seng dan selenium.
- Sama seperti pada kacang pinu, biji labu juga sangat kaya mangan (setiap 4543 mg menyediakan 100 gram, sekitar 198 persen dari asupan harian yang disarankan). Mangan merupakan ko-faktor yang sangat penting untuk enzim antioksidan, superoksida dismutase. Oleh karena itu, konsumsi biji labu membantu tubuh mengembangkan resistensi terhadap agen infeksi dan mengeruk radikal bebas oksigen yang berbahaya.
Nilai Medis Biji Labu
– Studi penelitian menunjukkan bahwa biji labu memiliki aksi pemblok DHEA (di-hydro-epi-androstenedione). Dengan demikian, bisa mengurangi resiko kanker prostat dan ovarium.
– Selain itu, studi eksperimental menunjukkan bahwa senyawa fitokimia tertentu dalam minyak biji labu mungkin memiliki peran dalam pencegahan diabetic nephropathy (penyakit ginjal).