Kenali 5 Jenis Gangguan Belajar yang Mungkin Terjadi pada Anak Anda

waktu baca 3 menit
Kamis, 19 Sep 2013 20:08 0 60 Nur Afrida
 

Gangguan Belajar pada AnakBila si buah hati mengalami suatu masalah perihal dengan kemampuan akademisnya di sekolah seperti mengalami kesulitan membaca, menulis dan bersosialiasi, bisa saja itu bukan disebabkan Anak Anda malas belajar.

Ini bisa merupakan gangguan yang berkenaan dengan keterbatasan sistem syaraf mereka dalam merespon impuls menjadi sebuah perilaku yang sewajarnya.

Berikut ini adalah beberapa jenis gangguan belajar yang mungkin terjadi pada anak Anda, seperti:

DAFTAR ISI

1. Writing Expression Disorder

Seorang anak yang menderita gangguan menulis adalah anak yang mengalami gangguan seperti: ketidakmampuan menyusun kata, penempatan huruf yang salah, penulisan ejaan yang salah, tulisan mereka sangat berantakan dan kebiasaan menulis kalimat yang salah berulang-ulangkali.

Intinya adalah perkembangan menulis mereka terlihat lamban bagi anak seusia mereka. Mereka akan sangat kesulitan dan tertinggal dalam mata pelajaran bahasa yang memerlukan keahlian menulis.

2. Expressive Languange Disorder

Gangguan berbicara ini muncul saat seorang anak harus melakukan komunikasi verbal dan bahkan bahasa isyarat. Pada kondisi ini perilaku atau kemunduran berbahasa anak tidak mencerminkan nilai mereka saat melakukan kemampuan menulis yang normal.

Pada anak yang mengalami gangguan berbicara mereka akan menunjukkan tanda seperti: keterlambatan berbicara, sulit menghafal kata baru, hanya bisa menyusun kalimat sederhana, kurangnya kosakata dalam berbicara, kesalahan mengucapkan kata atau kalimat, ketidakmampuan berkomunikasi secara lancar dengan orang lain dan kemampuan berbicara yang lebih lamban dibanding teman seusianya.

Peneliti mengatakan bahwa keterbatasan ini berkaitan dengan sistem syaraf dan bisa juga disebabkan oleh kondisi medis seperti trauma atau benturan keras di kepala.

3. Mathematics Disorder

Gangguan yang juga menyerang sistem syaraf ini dicirikan dengan ketidakmampuan seorang anak menghitung, penempatan angka yang sering terbolak-balik, pusing dan marah saat harus mengerjakan soal matematika dan membutuhkan penjelasan berulang-ulang kali agar ia memahami apa yang sedang diajarkan.

Namun demikian, anak yang tetap dikenalkan dengan matematika akan mengalami adaptasi dan bisa memahami materi walaupun dengan waktu yang lebih lama.

4. Reading Disorder

Reading disorder ditunjukkan dengan tidakmampuan anak dalam membaca secara jelas dan tepat, kesalahan pengucapan saat membaca dan kesulitan dalam membaca yang tidak sesuai dengan umurnya.

Kesalahan ini terjadi akibat penerjemahan dari apa yang tertangkap pada mata diproyeksikan secara salah ketika sampai di otak anak. Meski tidak terdengar berbahaya namun gangguan membaca seperti ini dapat membuat seorang anak tertinggal saat harus melakukan akttivitas membaca di kelas dan menurunkan nilai akademiknya.

5. Selective Mutism

Bila anak Anda terlihat diam menonton ketika teman-teman di sekitarnya asik bermain ceria sementara si anak hanya tertegun, berdiri menatap dan menjauh, mungkin saja ia mengalami gangguan berkomunikasi yang disebut selective mutism.

Selective mutism adalah suatu kondisi dimana si anak memiliki social phobia (ketakutan pada interaksi sosial) yang bisa saja disebabkan oleh : pengetahuan yang minim, rasa malu akibat diri mereke (misal: gagap) dan kecemasan atas penolakan yang berlebihan (anxiety disorder).

Anak yang tumbuh dengan selective mutism bisa saja adalah mereka yang berprestasi dan cerdas dalam bidang akademik tetapi gagal membangun komunikasi dengan teman sekelas mereka. Selective mutism memang tidak berbahaya bagi kesehatan namun bisa membuat anak tidak memiliki teman atau bahkan mendapatkan penolakan sosial.

**

Parents, bila anak Anda mengalami 1 dari 5 jenis gangguan belajar di atas, segeralah lakukan terapi yang dapat membantu mereka mengatasi kekurangan mereka. Terus temani mereka dalam proses belajar untuk menghindari kemunduran yang lebih jauh. Percayalah bahwa gangguan belajar di atas dapat diatasi dengan penanganan dan metode yang tepat.

(foto: visiontherapyathome.com)