Tips Cermat Memilih Program TV untuk Anak

waktu baca 3 menit
Kamis, 12 Sep 2013 17:36 0 55 Mayrani
 

anak nonton tvTelevisi memainkan peran penting di hampir semua rumah tetapi banyak konten yang tidak cocok untuk anak-anak. Orangtua perlu memonitor apa yang anak-anak mereka tonton.

Dalam bukunya, Adproofing Your Kids (Finch Publishing, 2009), Tania Andrusiak dan Daniel Donahoo membahas dampak televisi pada pemirsa muda.

Dalam banyak rumah tangga, TV telah menjadi pengasuh dadakan sementara orangtua melakukan pekerjaan rumah tangga atau menghabiskan waktu untuk hobi dan kegiatan lainnya.

Beberapa program TV memang dapat mendidik dan menghibur, akan tetapi banyak program TV lain memberikan harapan yang tidak realistis, bahkan menyebabkan ketakutan dan kecemasan.

DAFTAR ISI

Apa yang dimiliki program TV yang baik?

Ada banyak acara TV berkualitas yang dapat bermanfaat bagi anak-anak, seperti:

  • Program tentang alam dan dunia
  • Pertunjukan yang menyoroti gaya hidup dan budaya yang berbeda
  • Program pendidikan yang dapat membantu anak lebih memahami angka dan kosakata
  • Program inspirasional yang mendorong gairah dan minat
  • Program yang meningkatkan minat dalam kegiatan belajar

Mengeksplor jenis-jenis program ini dapat merangsang minat belajar dan menunjukkan pada anak-anak bahwa dunia lebih besar dari lingkungan atau kota mereka. Dorong anak Anda untuk mengembangkan minat pada subjek spesifik tertentu dengan mengajaknya meminjam buku di perpustakaan untuk memperkuat pesan.

Bagaimana program TV bisa berbahaya bagi Anak?

Beberapa program khusus yang ditujukan bagi anak-anak dapat memiliki konten yang dapat mengganggu mereka dan menyebabkan mimpi buruk dan ketakutan. Meskipun konten ini mungkin mencerminkan kenyataan tetapi akan berbahaya untuk mengeksposnya pada anak-anak sebelum mereka cukup dewasa untuk mengatasinya.

Berikut adalah beberapa program yang perlu dipertimbangkan:

  • Program dengan segala bentuk kekerasan
  • Pertunjukan yang meliputi kematian
  • Program yang menunjukkan bencana alam seperti kebakaran dan gempa bumi
  • Iklan yang menciptakan keinginan tak terpuaskan terhadap mainan

Anak yang masih sangat muda mungkin akan terpengaruh oleh segala bentuk kekerasan – bahkan kekerasan antara boneka – atau kematian – walaupun itu dari hewan. Hanya karena program ini ditujukan untuk anak-anak, bukan berarti sangat cocok untuk mereka tonton.

Jika anak mulai bangun di malam hari, mengompol,  maka pertimbangkan mengurangi waktu  anak dalam menonton televisi dan bicaralah dengan si kecil tentang apa yang ia khawatirkan.

Usia yang tepat menonton TV

Tania Andrusiak dan Daniel Donahoo merekomendasikan batas waktu menonton TV seharusnya adalah sebagai berikut:

  • Anak di bawah usia 2 tahun – tidak ada televisi
  • Anak usia 3-8 tahun – 60 menit per hari
  • Anak di atas usia 8 tahun – 90 sampai 120 menit per hari

Orang tua harus membantu anak-anak memilih program yang cocok dan menonton dengan mereka dari waktu ke waktu. Berikut adalah beberapa panduan untuk dipertimbangkan:

  • Anak-anak prasekolah menikmati pengulangan dan cerita-cerita sederhana. Kecepatan harus lambat dan mantap.
  • Carilah program yang cocok dengan budaya keluarga, keyakinan dan nilai-nilai.
  • Dorong anak-anak untuk menonton acara yang akan memperkuat minat dan gairah.
  • Menonton program sendiri terlebih dahulu. Sebelum membiarkan anak Anda menonton film atau acara TV, duduklah dan dampingi anak untuk memastikan bahwa tontonan itu tepat.
  • Menunjukkan hal-hal yang tidak nyata. Saat menonton bersama, ingatkan anak Anda pada hal-hal yang tidak mungkin dalam acara yang sedang ditonton.

Televisi bisa menjadi alat belajar yang kuat, tetapi juga bisa sangat merusak. Jika orang tua memantau apa yang anak mereka tonton dan menetapkan batas waktu dan konten, anak-anak akan mendapatkan manfaat yang besar. Menonton dengan bijak dapat mendorong minat, mendidik dan merangsang pembelajaran lebih lanjut.

(foto: davidicke.com )