7 Makhluk Supernatural dalam Mitologi Korea

Makhluk Supernatural KoreaDalam mitologi Korea, ada banyak makhluk legendaris. Iya, tentu saja tidak dalam kehidupan nyata, tapi legenda mereka hidup dalam berbagai bentuk.

Misalnya saja gumiho, yang sudah beberapa kali dijadikan tema dalam suatu drama Korea. Bagi Anda yang sudah menonton drama “My Girlfriend is a Gumiho“, Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan rubah berekor sembilan ini.

Nah, penasaran? Berikut adalah beberapa makhluk supernatural dalam mitologi Korea. Mari berkenalan!

DAFTAR ISI

Dokkaebi

Di Namsan, ada suatu museum makhluk mitologi Korea yang berfokus pada dokkaebi. Dokkaebi digambarkan antara sosok iblis dan troll konvensional yang dikatakan bertransformasi dari benda mati, bukan roh seseorang yang telah mati.

Dokkaebi adalah makhluk nakal, suka lelucon dan permainan praktis, juga dikenal menghargai orang-orang baik. Makhluk ini umumnya dianggap tidak berbahaya, dan memiliki kecenderungan untuk menantang orang lain untuk Ssireum (gaya gulat Korea).

Dokkaebi diberkahi dengan beberapa benda magis. Seperti Gamtu (??), atau topi, membuat mereka tak kasat mata.

Haechi

Haechi seharusnya dikenali oleh siapapun yang pernah berkunjung ke Seoul, karena sudah menjadi simbol kota ini sejak tahun 2009.

Haechi aslinya adalah binatang, semacam hibrida antara singa dan anjing pengawas, dengan tanduk di tengah kepalanya. Sering melambangkan keadilan dan merupakan dekorasi umum dari Cina kuno dan arsitektur Joseon.

Dikatakan memakan api, haechi ditempatkan di pintu masuk bangunan dan istana untuk mencegahnya terbakar. Selama pembangunan Istana Gyeongbok, peramal meramalkan bahwa energi “Yang” dari gunung Gwanak di seberang sungai akan membawa bencana bagi negara, sehingga patung haechi dibangun untuk menolak bala.

Gumiho

Gumiho dikatakan seekor rubah yang telah hidup selama 1000 tahun, memiliki kekuatan berubah bentuk. Makhluk ini paling sering berubah menjadi seorang gadis cantik, dan dikabarkan merayu pria dengan tujuan akhir memakan hati mereka, atau jantung dalam beberapa cerita.

Dalam cerita yang lebih tradisional, beberapa cerita menggambarkan gumiho sebagai lebih dari setengah rubah setengah manusia, atau were-fox. Meskipun keberadaannya dalam dongeng (dan drama SBS) menggambarkan gumiho sebagai makhluk baik, atau bahkan sebagai makhluk naif yang dieksploitasi oleh manusia jahat. Namun gumiho telah mendapatkan reputasi sebagai makhluk jahat dan kadang-kadang liar, digambarkan merayu pria atau merampok kuburan untuk memakan hati orang yang baru saja meninggal. Dalam satu cerita, gumiho berubah menjadi laki-laki untuk merayu seorang wanita.

Chollima

Chollima adalah salah satu kreasi legenda Korea, karena dapat dengan mudah disamakan dengan Pegasus Yunani. Chollima dikatakan bisa bepergian sejauh 393 kilometer dalam satu hari, yang kira-kira panjang utara-selatan dari seluruh semenanjung Korea.

Menurut legenda asli, Chollima adalah kuda bersayap yang ingin dijinakkan. Namun tidak ada yang bisa melakukannya, sehingga dia terbang ke langit.

Naga Korea

Seperti halnya di setiap negara, legenda Korea juga menyebutkan naga. Meskipun naga Korea sebanding dengan naga Cina, ada beberapa faktor yang membuatnya unik.

Naga Korea berhubungan dengan air dan pertanian, kekuatannya sering memanggil hujan dan awan. Tidak seperti naga Eropa yang umumnya menyemburkan api dan tinggal di gua-gua, naga Korea hidup di badan air dan membantu manusia. Beberapa naga bahkan dikatakan berakal, mampu memahami emosi yang kompleks.

Dalam karya seni yang menggambarkan naga, umumnya digambarkan menggenggam sebuah bola yang dikenal sebagai Yeouiju, yang konon katanya memberikan kemahakuasaan bagi pembawanya. Hanya naga dengan empat cakar yang bisa memilikinya. Sebagian besar naga awalnya merupakan imugi, jenis naga kecil atau remaja yang menyerupai ular raksasa. Seekor imugi akan menjadi naga jika menangkap Yeouiju yang jatuh dari langit.

Bonghwang

Bonghwang adalah burung mitologi di Asia Timur yang dikatakan memiliki kuasa atas semua burung lainnya. Makhluk ini adalah bagian utama dari mitologi Cina, bahkan sering menggantikan ayam di zodiak Cina. Di Korea, bonghwang telah muncul pada lambang kerajaan, dan bahkan pada lambang presiden, dan ada patung bonghwang di Cheong Wa Dae.

Samjoko

Mungkin makhluk ini yang paling membingungkan dari semua makhluk, gagak berkaki tiga, dikenal sebagai samjoko, yang tampaknya tidak seharusnya ada. Tetapi selama Dinasti Goguryeo, samjoko dianggap sebagai simbol kekuasaan, superior terhadap naga dan bonghwang. Dalam mitologi Timur Asia, gagak berkaki tiga merupakan simbol dari matahari dan dikatakan tinggal di sana.

Samjoko masih menjadi simbol dari Dinasti Goguryeo, dan masih bisa dilihat dalam drama sejarah kontemporer Korea, seperti Jumong.

(foto: blog.korea.net)