Jenis-jenis Skala Pengukuran

skala pengukuranSkala pengukuran

Sehari-hari di televisi, koran dan media lainnya kita sering disajikan angka-angka yang disebut statistik. Statistik kependudukan, harga bahan pokok, skor pertandingan, dan sebagainya. Bahkan para mahasiswa pun mempelajari statistik sebagai mata kuliah wajib mereka.

Apa sebenarnya statistik itu? Menurut Santosa, statistik merupakan kumpulan angka-angka yang bermakna data yang dikelompokkan dan disajikan untuk menganalisa data tersebut sehingga membantu mengambil keputusan yang lebih efektif. Statistik tidak lepas dari angka dan pengukuran. Pengukuran sendiri yaitu suatu angka bermakna karakteristik sesuai aturan, contohnya seperti usia, pendidikan, dll.

Berikut dijelaskan ada empat jenis skala pengukuran yang biasa digunakan sehari-hari, yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio.

Skala nominal

Skala ini berisikan angka-angka yang hanya menyatakan fungsi bilangan sebagai pembeda karakteristik. Contohnya ada 2 kelompok yaitu kelompok laki-laki dan perempuan. Kelompok laki-laki diberi kode 1 sementara kelompok perempuan diberi kode 2. Angka 1 dan 2 hanya berfungsi sebagai label.

Skala ordinal

Skala ini berfungsi untuk memperlihatkan adanya urutan namun tidak memiliki nol mutlak dan jarak. Contohnya, ketika terdapat juara 1, 2 dan 3, bukan berarti jarak antara juara 1 dan 2 sama dengan jarak juara 2 dan 3. Yang bisa disimpulkan hanyalah juara 1 lebih cepat dari juara 2 dan seterusnya.

Skala interval

Nah, skala yang ini pada dasarnya merupakan hasil pengukuran dari ordinal yang memiliki jenjang atau jarak yang sama. Misalnya angka pada termometer, antara 20 derajat dan 40 derajat memiliki jarak yang sama antara 60 derajat dan 80 derajat. Skala interval ini tidak memiliki harga nol mutlak, sehingga kita tidak bisa mengatakan bahwa 40 derajat adalah 2 kali lebih panas dari 20 derajat.

Skala rasio

Skala rasio merupakan skala dengan level tertinggi karena mempunyai nilai dasar yang tidak bisa diubah, seperti usia responden memiliki nilai dasar nol. Contoh lainnya, ketika uang yang dimiliki berjumlah nol, hal tersebut menandakan bahwa tidak ada ada uang sama sekali.

Semoga bermanfaat.

(foto: dc204.4shared.com)