Dewasa ini, makanan semakin beraneka ragam. Semua makanan tersebut memiliki efek pada otak, baik efek positif maupun efek negatif.
Sejumlah makanan dapat meningkatkan kecerdasan manusia, tapi sebaliknya, ada yang dapat merusak kecerdasan otak kita.
Otak adalah organ yang penting sebagai sistem saraf yang mengoordinasikan keseluruhan kerja tubuh. Kita tentunya menginginkan otak yang sehat, cerdas dan aktif. Oleh sebab itu, kita harus selektif memilih makanan.
Berikut jenis-jenis makanan yang harus Anda hindari jika Anda ingin menjaga kecerdasan otak Anda.
DAFTAR ISI
Gula buatan tidak hanya menggemukkan tubuh, tetapi juga menurunkan fungsi otak. Mengonsumsi produk gula dalam jangka panjang dapat mengakibatkan berbagai masalah neurologis, termasuk menurunkan daya ingat.
Gula dapat menganggung kemampuan Anda dalam belajar. Hindari makanan manis yang mengandung fruktosa buatan, soda atau coke, sirup jagung, gula, dan makanan manis lainnya, selain buah!
Alkohol sangat terkenal dapat menganggu fungsi liver jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Selain itu, alkohol juga dikenal sebagai “kabut otak”. Istilah ini mengacu pada perasaan bingung yang menyerang mental manusia.
Alkohol seperti awan yang menghalangi pecandunya untuk berpikir jernih, dan selanjutnya berdampak pada penurunan daya ingat akut. Seseorang yang mencandu alkohol kesulitan dalam mengingat nama, peristiwa penting, hingga tidak bisa membedakan antara mimpi-mimpi dan kenyataan yang terjadi.
Asupan alkohol yang tinggi memang menggangu keseimbangan otak. Masalah ini bisa diatasi, jika berhenti mengonsumsi alkohol atau membatasi asupan alkohon satu atau dua gelas per minggu.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Montreal mengungkapkan bahwa junk food dapat mengubah bahan kimia di dalam otak yang mengakibatkan timbulnya gejala depresi dan kecemasan.
Selain itu, makanan yang tinggi lemak juga dapat menimbulkan rasa gelisah karena sangat ingin memakannya, ketika Anda berhenti. Junk food mempengaruhi produksi dopamine, bahan kimia di dalam otak yang menghasilkan rasa bahagia. Dopamine juga dapat menunjang fungsi kognitif, belajar, waspada, motivasi dan ingatan.
Inilah mengapa penting sekali bagi kita menghindari makanan yang mengandung lemak berlebih.
Hampir semua makanan olahan yang digoreng mengandung zat kimia, pewarna, aditif, perisa, pengawet dan semacamnya. Zat-zat ini dapat mempengaruhi perilaku perilaku dan fungsi kognitif.
Keseringan makan gorengan membuat orang menjadi hiperaktif, terutama anak-anak. Gorengan dapat menghancurkan sel-sel saraf yang terletak di otak. Beberapa minyak dianggap masuk dalam kelas yang paling berbahaya ketimbang yang lainnya, misalnya minyak bunga matahari.
Sama seperti gorengan, makanan olahan (pre-cooked) juga mempengaruhi sistem saraf pusat. Jenis makanan ini dapat meningkatkan resiko penyakit otak degeneratif, seperti Alzheimer. Jangan sampai Anda keseringan makan produk olahan yang biasanya dijual dalam kemasan plastik.
Segala macam biji-bijian berdampak pada fungsi otak dan kesehatan secara menyeluruh, kecuali gandum (whole grain) yang kaya serat.
Whole grain dikenal sebagai pembersih arteri yang membuat pembuluh darah ini tetap awet muda. Mengonsumsi biji-bijian secara berlebihan juga dapat menimbulkan kabut otak yang membuat Anda susah berpikir.
Protein sangat penting bagi tubuh, terutama untuk membangun massa otot. Daging adalah sumber yang paling kaya protein yang berkualitas tinggi. Namun, hindari protein olahan seperti hot dog, sosis, salami dan semacamnya.
Protein alami membantu tubuh Anda melindungi sistem saraf, namun protein olahan berdampak sebaliknya. Pilihlah ikan alami, seperti tuna dan salmon, kenari, dan jenis makanan sumber protein lainnya yang alami.
Nikotin memang bukan produk pangan. Namun penting dibahas di sini, karena zat ini membuat kekacauan pada otak Anda. Nikotin membatasi aliran darah yang masuk ke otak.
Selain itu, zat ini menyebabkan penuaan dini, bau mulut, resiko kanker paru-paru, serta menurunkan fungsi neurotransmitter dengan cara mengencangkan pembuluh kapiler yang mengalir ke otak Anda.
(foto: angrytrainerfitness.com)