Diet Tinggi Lemak dalam Sayuran dapat Menurunkan Resiko Kanker Prostat

waktu baca 4 menit
Senin, 17 Jun 2013 10:54 0 9 Mayrani
 

makanan mengandung lemakSemua organ tubuh kita sangat penting untuk kelangsungan hidup, kehilangan fungsinya bisa berakibat fatal. Kanker dapat menyerang organ kita, dan dengan segera menyebar di tempat lain jika tidak ditangani.

Tapi bagaimana jika perubahan dalam pola makanan kita dapat mencegah kefatalan? Dan mungkinkah ini terjadi?

Sebuah studi baru menemukan bahwa mengganti karbohidrat dengan lemak dapat bermanfaat bagi pria dengan kanker prostat, 28.088 di antaranya menjadi kasus mematikan, seperti yang dilaporkan oleh Centers for Disease Control and Prevention.

DAFTAR ISI

Diet Lemak dan Kanker

Dilansir dari Medical Daily, penelitian terbaru telah menemukan bahwa makanan berlemak dapat membantu mempromosikan kelangsungan hidup setelah diagnosis kanker sebesar 57 persen.

Kehadiran lemak, bukan gula kompleks yang ditemukan dalam karbohidrat, dapat mencegah kelangsungan hidup sel-sel kanker yang pertumbuhannya tidak menentu menyebabkan tumor dan dengan demikian disfungsional organ.

Sel tumor berkembang biak pada tingkat yang besar karena mereka menghabiskan banyak gula darah tubuh. Jika, selama diet lemak, gula darah menurun, sel-sel sehat dapat menyesuaikan diri dengan menggunakan cara kelangsungan hidup yang terkait bukan gula, sementara sel-sel kanker tidak bisa.

Kehadiran lemak, bukannya gula dalam darah, akhirnya membunuh sel kanker, atau setidaknya mencegah cukup lama untuk mempromosikan kelangsungan hidup pasien kanker.

Efek Negatif Peningkatan Asupan Lemak

Namun, peningkatan konsumsi lemak mungkin mengkhawatirkan bagi beberapa pasien kanker. Seringkali, setelah diagnosis kanker, pasien secara intuitif mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan kesehatan yang positif, dan meningkatkan asupan lemak mungkin memberikan efek berlawanan.

Tidak ada keraguan bahwa dengan atau tanpa kanker, diet tinggi lemak dapat menimbulkan resiko serius.

Lemak berada dalam darah lebih lama dibandingkan gula, dan dengan demikian, ia dapat menyumbat aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan berbagai macam masalah, termasuk tekanan darah tinggi dan meningkatkan kemungkinan penyakit jantung. Namun, beberapa lemak, seperti lemak nabati dan tanaman, cenderung tidak melakukan hal ini.

Hasil Studi

Dalam sebuah studi baru oleh Erin Richman L., Sc.D., dari University of California, San Francisco (UCSF), dan koleganya menguji asupan lemak dari 4,577 orang yang didiagnosis dengan kanker prostat antara tahun 1986 dan 2010.

Para peneliti membandingkan perubahan makanan dan letalitas kanker prostat pada orang-orang yang ditindak-lanjuti selama rata-rata delapan tahun.

Para peneliti menemukan bahwa pada diet lemak, ada 29 persen resiko lebih rendah terkena kanker prostat yang memburuk dan penurunan 26 persen kematian setelah diagnosis.

Lemak Untuk Hasil Terbaik

Tapi lemak yang mana yang memberikan hasil terbaik?

Banyak jenis makanan yang memiliki lemak di dalamnya, dan lemak dapat bervariasi. Lemak juga dapat memiliki struktur kimia yang berbeda, yang menentukan bagaimana mereka dicerna oleh tubuh.

Jika suatu lemak jenuh, berarti ia tidak mudah dicerna atau digunakan oleh tubuh untuk energi. Lemak ini menumpuk dalam darah karena mereka tidak mudah digunakan dan membentuk sumbatan berbahaya di jantung dan pembuluh darah, lemak ini kebanyakan ditemukan dalam keju dan daging merah.

Lemak tak jenuh, di sisi lain, mudah dimanfaatkan oleh tubuh untuk energi dan tidak menumpuk menjadi penyumbatan berbahaya dalam darah. Lemak ini ditemukan pada ikan, minyak kacang, biji-bijian, dan sayuran.

Ketika jenis konsumsi lemak dibandingkan, para peneliti menemukan bahwa di antara mereka yang memiliki asupan lemak tidak sehat yang tinggi, rata-rata 7,4 orang masih menderita kanker prostat yang mematikan, sementara hanya 4,7 dari mereka yang mengkonsumsi lemak nabati masih mengembangkan kanker prostat yang mematikan.

Dalam perbandingan mortalitas, mereka yang mengkonsumsi sejumlah besar lemak bukan sayuran lebih mungkin mati dibandingkan mereka yang mengkonsumsi lemak nabati – rata-rata 25,9 orang meninggal setelah mengkonsumsi lemak lainnya, sementara hanya 15,4 orang mati setelah memulai diet lemak nabati.

Perlu dicatat bahwa mereka yang mengkonsumsi jumlah lemak yang lebih rendah lebih mungkin untuk mengembangkan kanker prostat yang memburuk dan lebih mungkin mati karenanya daripada mereka yang mengkonsumsi lemak dalam jumlah yang lebih tinggi.

Implikasi dari diet tinggi lemak telah dibuat jelas dalam studi sebelumnya. Namun, ini adalah studi pertama yang mengidentifikasi jenis lemak sehat dan kanker tertentu yang dapat diperbaiki dengan makanan.

Penelitian ini telah lebih jauh membuka dunia baru pilihan pengobatan kanker dengan metode alami.

(foto: doctortipster.com)