Pedoman Bisnis Jasa Cleaning Service Ramah Lingkungan

bisnis cleaning serviceMembangun bisnis cleaning service tak boleh sembarangan, walau sekilas hanya berjasa membersihkan ruangan namun sebenarnya terdapat standar yang mesti dipenuhi untuk terjaganya kesehatan dan keamanan lingkungan.

Apalagi lingkungan rumah yang ditempati untuk jangka waktu yang lama sebagai penerima jasa mengakibatkan tak boleh ada ruang untuk keteledoran.

Misalnya saja, penggunaan bahan kimia pembersih tanpa pengetahuan yang memadai dapat mempengaruhi kesehatan klien dalam jangka panjang. Kemudian penggunaan alat kebersihan yang tak memenuhi standar dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi.

Oleh sebab itu, hanya orang yang memiliki kepedulian terhadap isu-isu kebersihan dan keramahan lingkungan, yang cocok menjalankan bisnis ini.

Jika hanya mengejar keuntungan, maka kompromi-kompromi kecil  dengan alasan prinsip ekonomi ‘sekecil-kecil pengorbanan untuk keuntungan sebesar-besarnya’  dapat menjadikannya sebagai unit cleaning service yang tak layak beroperasi.

Jika Anda tergolong orang yang ingin membangun bisnis ini dengan berorientasi pada kebersihatan dan kesehatan pelanggan, maka berikut sebagaimana disarikan dari GreenSeal.org,  standar yang mesti Anda kembangkan ke dalam bisnis cleaning service Anda.

1. Prosedur Operasi Standar

Prosedur operasi standar atau Standard Operating Procedures (SOP) mesti meliputi elemen penggunaan peralatan, prosedur pembersihan, penanganan sampah, serta pelayanan pelanggan.

  • Penggunaan peralatan kebersihan
    Untuk penggunaan peralatan mesti memakai alat pembersih yang ramah lingkungan (misal: kain lap, alat pengepel, dan lain-lain); senantiasa melakukan inspeksi dan perawatan alat-alat, bahan, dan perlengkapan pembersih secara berkala; serta hanya menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan berdasarkan sertifikasi pihak berwenang.
  • Prosedur proses pembersihan
    Untuk prosedur pembersihan meliputi prosedur khusus dalam proses pembersihan yang mesti ditaati oleh petugas pembersihan. Selain itu diperlukan prosedur identifikasi dan pembersihan area-area yang membutuhkan penangan khusus, serta proses sanitasi dan disinfeksi, manajemen populasi yang rentan (ibu-ibu hamil, bayi, penderita alergi yang dapat terpengaruh prosedur pembersihan), serta manajemen kecelakaan dan prosedur keamanan bagi petugas maupun klien.
  • Prosedur proses pembersihan
    Penanganan sampah meliputi prosedur penyimpanan, penanganan, penggunaan, dan pembuangan bahan kimia; pengurangan, penanganan, dan pembuangan sampah; serta kebijakan penggunaan dan penghematan air.
  • Pelayanan pelanggan
    Terakhir, untuk prosedur pelayanan pelanggan meliputi: standar kualitas jasa, quality control, persyaratan training serta komunikasi yang transparan.

2. Persyaratan quality control

Semua jenis jasa yang disediakan mesti menjalani penilaian quality control minimal 3 bulan sekali untuk mengevaluasi efektivitas jasa pembersihan, yang termasuk di dalamnya masukan dan peningkatan secara terus-menerus training maupun SOP.

Penilaian mesti dijalankan dengan frekuensi dan metode yang sesuai masing-masing tipe pembersihan, contohnya dengan inspeksi mendadak ataupun survey pelanggan.

3. Training bagi petugas

Petugas kebersihan yang akan bekerja mesti menjalani training penerimaan terlebih dahulu untuk menguji kemampuannya menjalankan SOP serta menjaga keselamatan dan keamanan secara keseluruhan selama menjalankan prosedur pembersihan.

Bila sudah diterima, manajer dan karyawan dari berbagai level mesti menerima pelatihan tahunan untuk meningkatkan wawasan serta penguasaan berkelanjutan terhadap SOP yang telah dicanangkan, termasuk teknik, prosedur, penggunaan alat serta prosedur keamanan yang benar.

Training tersebut mesti tercatat ke dalam dokumen personal tiap karyawan untuk terpenuhinya standar tersebut.

4. Komunikasi yang transparan

Komunikasi yang transparan akan komitmen perusahaan dalam menyediakan jasa dan pengerjaan ramah lingkungan. Dibutuhkan masukan karyawan akan prosedur yang lebih baik serta komunikasi dengan pelanggan akan masalah tambahan seperti hama dalam proses pembersihan.

Selain itu masukan terhadap konsumen akan langkah-langkah yang dapat mereka lakukan sendiri untuk mengurangi kebutuhan pembersihan secara intensif dan memberi klien contact person untuk mengetahui informasi produk yang telah digunakan serta tanggapannya terhadap jasa yang diterima, akan memberikan input bagi kemajuan bisnis anda.

***

Demikian standar bisnis cleaning service rumah yang ramah lingkungan sebagaimana disarikan dari GreenSeal.org, sebuah organisasi non-profit  dengan misi pemberdayaan pelaku ekonomi (konsumen, pembeli, dan perusahaan) dalam mewujudkan kelestarian alam. Semoga bermanfaat.

 (foto: flawlesscleaning-ni.co.uk)