Proteinuria Pada Anak

waktu baca 2 menit
Kamis, 27 Des 2012 11:11 0 55 Astrid Ivonna
 

Pemeriksaan protein dalam urinPemeriksaan protein dalam urin

Proteinuria adalah adanya protein di dalam urin manusia yang melebihi nilai normalnya yaitu lebih dari 150 mg/24 jam atau pada anak-anak lebih dari 140 mg/m2. Dalam keadaan normal, protein di dalam urin sampai sejumlah tertentu masih dianggap fungsional.

Proteinuria ortostatik, umumnya istilah yang diberikan untuk Proteinuria, karena posisi tegak. Ini biasanya terjadi pada anak-anak yang lebih tua, karena beberapa protein masuk ke dalam urin anak. Anak-anak umumnya tidak memiliki kerusakan ginjal (jarang ditemukan anak dengan penyakit ginjal). Namun, dokter bisa menilai kondisi dengan memeriksa 2 sampel urin dalam wadah terpisah, satu dikumpulkan di pagi hari setelah anak bangun (yang biasanya seharusnya tidak memiliki protein) dan yang kedua dikumpulkan sepanjang hari (yang dapat memiliki sejumlah kecil protein). Perlakuan proteinuria tergantung pada jumlah protein yang dikeluarkan dan juga pada penyebab terjadinya.

Berikut di bawah ini akan diuraikan beberapa cara untuk mengobati Proteinuria ortostatik.

Biasanya, tidak ada perawatan yang diperlukan sebagai efek proteinuria ortostatik karena hal ini terlalu kecil untuk dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya.

Olahraga dapat menghasilkan sedikit protein dalam urin anak tapi tidak akan menyakiti ginjal anak. Meskipun begitu jangan batasi anak Anda berkegiatan.

Dianjurkan agar anak lebih sedikit dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung garam bila Anak memiliki masalah pada ginjalnya atau sedang mengidap penyakit ginjal (pembengkakan pada ginjal).

Ajarkan anak agar rajin minum air putih serta makanan yang sehat. Karena makanan sehat secara efektif dapat mencegah beberapa kasus Proteinuria ortostatik.

Anak Anda bisa saja dirawat atau diperiksa oleh nephrologists atau spesialis ginjal, yang dapat melakukan biopsi ginjal setelah dokter melakukan pemeriksaan lagi pada urin anak untuk melihat apakah jumlah protein dalam urin telah turun.

Protein pada urin dapat menyebabkan peradangan pada ginjal yang hanya dapat dikontrol dengan memberikan obat-obatan yang diresepkan kepada anak. Obat umumnya diresepkan dengan dosis yang lebih tinggi di awal. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, dosis akan dikurangi bergantung pada kondisi ginjal.

Pemakaian obat-obatan bisa sampai bertahun-tahun. Sekali lagi ini bergantung pada bagaimana kondisi anak. Bukan tidak mungkin pemakaian obat-obatan hanya sesaat saja.

Karena bakteri dapat tumbuh dalam urin pada suhu kamar, disarankan untuk menjaga wadah urin dalam lemari pendingin, selama pengumpulan dan sebelum Anda mengirimkannya ke laboratorium.

Ikutilah petunjuk dokter dengan seksama dan hati-hati. Lakukan pemeriksaan secara teratur.

(photo: ooche813.blogspot.com)