9 Tips Menonton Televisi yang Sehat dan Aman

menonton tv

HUMBEDE.COM – Saat ini, sepertinya televisi sudah menjadi konsumsi wajib bagi siapapun, anak-anak hingga orang dewasa. Sebagai salah satu media informasi, televisi dapat sangat mudah ditonton oleh berbagai kalangan. Materi tontonannya pun sangat beragam dan tak kenal batas.

Banyak dampak positif televisi, di antaranya bisa menyampaikan informasi kepada masyarakat secara audio visual tanpa membutuhkan keterampilan tertentu, cukup dengan memiliki indera penglihatan dan pendengaran.

Namun tidak sedikit pula dampak negatifnya, yaitu bisa mencontohkan peristiwa-peristiwa yang tidak baik kepada pemirsanya, seperti adegan kekerasan, modus suatu kejahatan, serta segala perilaku menyimpang lainnya. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun bisa terkena dampak negatif tersebut.

Selain itu, dampak televisi dari segi kesehatan juga ternyata kurang baik. Radiasi pada monitor televisi dapat menyebabkan kelelahan mata, bahkan sangat mungkin menimbulkan penyakit pada mata. Walaupun telah dikembangkan produksi televisi yang bisa meredam radiasi monitor, namun jarak pandang dan lamanya durasi menonton televisi tetap saja berpengaruh pada kesehatan mata.

Tips Menonton Televisi yang Sehat dan Aman

Berikut ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar menonton televisi tetap sehat dan aman bagi diri sendiri dan keluarga:

1. Penerangan harus kuat

Mata bisa berfungsi dengan baik karena adanya cahaya. Jika lampu yang digunakan kurang terang, akan berakibat pupil mata mencembung sehingga kelak mata membutuhkan kacamata.

2. Jarak pandang minimal

Jarak menonton televisi yang dianjurkan adalah 5 x diagonal layar televisi, supaya lensa mata bisa bekerja dengan normal. Misalnya jika layar televisi berukuran 21 inch maka jarak menonton paling dekat adalah 105 inch atau 2,56 meter.

3. Sikap duduk yang tepat

Arahkan mata lurus dengan layar televisi, sehingga pandangan fokus. Posisi tiduran atau duduk miring kurang baik untuk kesehatan mata, karena mata bisa mengalami kerusakan jika hal tersebut terjadi berulang-ulang.

4. Durasi tidak terlalu lama

Untuk anak di bawah 2 tahun, usahakan menonton televisi tidak lebih dari 15 menit, karena kemampuan anak berkonsentrasi pada usia tersebut adalah 7 – 15 menit. Pada usia sekolah dasar, durasi yang baik adalah 3 jam dalam sehari atau 21 jam dalam seminggu.

Untuk usia sekolah menengah sebaiknya cukup menonton televisi selama 1 jam dalam sehari. Semua itu dimaksudkan agar anak-anak bisa berkonsentrasi pada kegiatan belajar atau aktivitas lainnya yang lebih bermanfaat.

5. Istirahatkan mata dan badan

Sering-sering berkedip agar mata tidak kering, karena kelenjar yang berada di kelopak mata akan memproduksi air mata yang berfungsi melindungi mata.

Cara lain untuk mengistirahatkan mata yaitu sesekali alihkan pandangan ke tempat lain yang lebih jauh daripada jarak mata ke layar televisi. Demikian pula dengan tubuh, jangan terus-menerus duduk dalam posisi yang sama, melainkan selingi dengan berdiri dan berjalan untuk melemaskan otot-otot.

6. Gunakan waktu yang ideal

Jangan biasakan menonton sambil belajar atau makan. Manfaatkan suasana santai bersama keluarga.

7. Pilih acara yang bermanfaat

Acara-acara edukatif seperti kuis, cerita legenda, dokumenter, dan beberapa jenis talk show sangat dianjurkan untuk ditonton agar dapat dipetik manfaatnya dan menambah wawasan.

8. Hindari acara yang sia-sia

Jauhkan anak-anak dari acara-acara yang mengandung adegan kekerasan, pornografi dan hiburan yang tidak layak, walaupun berupa film kartun. Faktanya adalah justru film-film kartun seperti superhero bisa mencontohkan kejahatan kepada anak-anak.

Demikian pula orang dewasa sebaiknya hindari tontonan seperti sinetron atau berita-berita kriminal yang bisa ditiru keburukannya, apabila tidak dapat memetik hikmah dari tontonan tersebut.

9. Diskusikan apa yang telah disaksikan

Setelah menonton suatu acara, atau jika terpaksa menonton acara yang seharusnya dihindari, orang yang cerdas akan mendiskusikan acara tersebut bersama keluarga atau rekan, sehingga yang sia-sia bisa menjadi manfaat dan otak pun terasah untuk berpikir dan menilai.

**

Ingatlah, jangan sampai media televisi yang seharusnya bermanfaat malah menjadi bumerang bagi Anda dan keluarga.