Mengalami susah tidur? Bantuan pertama yang terpikirkan mungkin adalah mengambil obat tidur. Tapi tidak semua obat tidur sama. Setiap kelas bekerja sedikit berbeda dari yang lain, dan efek sampingnya juga bervariasi.
Sangat penting untuk mengajukan pertanyaan penting sebelum memilih obat tidur.
– Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk obat tidur bekerja?
– Berapa lama efek berakhir?
– Bagaimana resiko ketergantungannya, fisik atau psikologis?
Semua obat tidur memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan. Well, pada sebagian besar kasus, ketergantungan bersifat psikologis, bukan fisik.
Bicarakan dengan dokter Anda, dan gunakan info berikut untuk membantu Anda memutuskan mana obat tidur yang tepat bagi Anda, dilansir dari webMD.
DAFTAR ISI
Cara kerja: Bertindak pada reseptor histamin di otak untuk menyebabkan kantuk.
Durasi efek: 4-6 jam (kantuk bisa bertahan lebih lama)
Efek samping: Kantuk di siang hari, kebingungan dan kesulitan buang air kecil pada orang tua.
Resiko ketergantungan: Rendah
– Ambien (zolpidem tartrate)
– Ambien CR (zolpidem tartrate extended release)
– Lunesta (eszopiclone)
– Sonata (zaleplon)
Cara kerja: Mengikat reseptor GABA jenis tertentu di otak.
Durasi efek: 6-8 jam
Efek samping: Biasanya sedikit. Gangguan memori, halusinasi, kemungkinan perubahan perilaku.
Resiko ketergantungan: Medium (biasanya rendah)
– Rozerem (Ramelteon)
Cara kerja: Merangsang reseptor melatonin di daerah otak yang mengontrol siklus tidur-bangun.
Durasi efek: 4-6 jam
Efek samping: Sakit kepala, mengantuk, pusing. Jarang, masalah dengan gairah seks. Masalah mens atau sulit hamil.
Resiko ketergantungan: Rendah
– Ativan (lorazepam)
– Halcion (triazolam)
– Restoril (temazepam)
– Valium (diazepam)
– Xanax (alprazolam)
Cara kerja: Mengikat reseptor GABA umum di otak.
Durasi efek: Bervariasi (dari 4 jam hingga lebih dari 12 jam)
Efek samping: Sedasi, kehilangan koordinasi otot, pusing, membentuk kebiasaan.
Resiko ketergantungan: Lebih tinggi
– Adapin (doksepin)
– Aventyl (nortriptyline)
– Elavil (amitriptyline)
– Pamelor (nortriptyline)
– Sinequan (doksepin)
– Trazodone (Desyrel)
Cara kerja: Berikatan dengan banyak reseptor otak termasuk asetilkolin; penenang.
Durasi kerja: Belum diteliti dengan baik
Efek samping: Rendah pada dosis biasa untuk insomnia. Pusing, penglihatan kabur, kesulitan buang air kecil, kemungkinan aritmia jantung. Trazodone dapat menyebabkan ereksi berkepanjangan yang menyakitkan.
Resiko ketergantungan: Rendah
(foto: ehow.com)