Benarkah Rambut Rontok Sebagai Signal Penyakit ?

waktu baca 2 menit
Jumat, 17 Mei 2013 10:55 0 1283 Gita Flozia
 

rambut rontokRambut Rontok Berlebihan

Setiap kali Anda menyisir rambut, pasti Anda akan menemukan rambut yang gugur. Malahan, ada pula tanpa sebab yang pasti, Anda menemukan rambut yang rontok di sekitar pakaian yang Anda kenakan.

Menurut American Academy of Dermatology, rambut rontok normal adalah sekitar 100 helai per hari. Ini masih normal, karena rambut yang gugur akan terganti dengan rambut yang baru.

Jika Anda mengalami kerontokan rambut, sebaiknya Anda menghindari perawatan rambut yang menggunakan proses kimia, seperti penggeritingan, pelurusan, dan pewarnaan rambut. Ini bisa membuat akar rambut Anda tidak kuat.

Kini, banyak pula ditemui produk menghambat rambut rontok, tetapi Anda harus ketahui jika penggunaan produk tersebut ditujukan hanya mencegah saja, tidak menjamin menumbuhkan kembali rambut di bagian kepala.

Rambut rontok bisa disebabkan oleh faktor genetik, diet, kekurangan mineral, stress, ketidakseimbangan hormonal, dan atau bagian dari rambut normal jatuh selama siklus pertumbuhan rambut.

Namun, sejumlah besar rambut rontok bisa terjadi karena alasan medis, seperti anemia, gangguan autoimun alopecia areata, dan kanker.

Hal ini yang mengakibatkan stress berat pada tubuh, sehingga dapat menyebabkan rambut rontok secara berlebihan. Rambut rontok bisa menjadi tanda kondisi medis yang serius, memerlukan konsultasi dengan dokter kulit atau dokter keluarga dan evaluasi pengobatan.

**

Dalam kebanyakan kasus, kondisi kerontokan rambut muncul setelah stress emosional atau fisik. Jika Anda telah mengikuti beberapa cara mengatasi masalah rambut rontok, tapi masih tetap berlangsung, maka sebaiknya Anda konsultasi dengan Dokter.

Diagnosis dokter adalah cara terbaik untuk menentukan penyebab mengapa rambut Anda rontok.

(Photo: merdeka.com)