Trichotillomania adalah gangguan mental yang melibatkan dorongan tak tertahankan untuk menarik rambut. Perilaku ini terjadi hingga ke titik terjadinya kerontokan rambut. Daerah yang paling umum untuk menarik rambut adalah kulit kepala, bulu mata, dan alis tapi mungkin melibatkan rambut manapun pada tubuh.
Trichotillomania adalah jenis gangguan kontrol impuls. Gangguan kontrol impuls adalah penyakit mental yang melibatkan kegagalan berulang untuk melawan impuls, atau mendesak, untuk bertindak dengan cara yang berbahaya. Orang dengan gangguan ini tahu bahwa mereka bisa melukai diri sendiri atau orang lain dengan bertindak mengikuti dorongan, tetapi mereka tidak bisa menghentikan diri sendiri.
Pada anak-anak, trichotillomania terjadi pada pria dan wanita. Pada orang dewasa, hal ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Baca terus artikel berikut untuk tahu lebih banyak, dilansir dari webMD.
DAFTAR ISI
Seseorang dengan trichotillomania tidak dapat mengendalikan atau menahan keinginan untuk menarik rambut di tubuhnya. Gejala lain yang mungkin terjadi dengan gangguan ini meliputi:
– Rasa tegang sebelum menarik rambut atau ketika mencoba untuk menahan keinginan untuk menarik rambut
– Perasaan lega, kepuasan, dan/atau kesenangan setelah menarik rambut
– Munculnya bidang di mana rambut telah ditarik keluar
– Munculnya perilaku terkait lainnya seperti memeriksa akar rambut, memutar-mutar rambut, menarik rambut antara gigi, mengunyah rambut, atau memakan rambut (disebut trichophagia)
– Banyak orang yang memiliki trichotillomania mencoba untuk menyangkal bahwa mereka memiliki masalah dan mungkin mencoba untuk menyembunyikan rambut rontok mereka dengan mengenakan topi, syal, dan bulu mata dan alis palsu.
Penyebab pasti trichotillomania belum diketahui, tetapi tampaknya melibatkan faktor biologis dan perilaku. Penelitian telah menemukan hubungan potensial antara gangguan kontrol impuls, seperti trichotillomania, dan bahan kimia otak tertentu yang disebut neurotransmitter. Neurotransmitter membantu sel-sel saraf di otak mengirim pesan satu sama lain. Ketidakseimbangan bahan kimia ini dapat mempengaruhi bagaimana otak mengontrol impuls. Hal ini juga diyakini bahwa stres dapat memicu perilaku impulsif, dan bahwa beberapa orang terus berperilaku keluar dari kebiasaan.
Dalam beberapa kasus, orang dengan trichotillomania juga memiliki gangguan lain seperti depresi atau kecemasan. Hal ini menunjukkan bahwa mungkin ada hubungan antara penyakit tertentu dan pengembangan trichotillomania. Selain itu, resiko mengembangkan trichotillomania sedikit lebih tinggi pada orang yang memiliki kerabat dengan gangguan yang sama, menunjukkan kecenderungan gangguan untuk dapat diwariskan.
Pengobatan utama untuk trichotillomania adalah jenis terapi perilaku yang disebut pelatihan pembalikan kebiasaan. Dengan pendekatan ini, orang dengan trichotillomania belajar untuk mengidentifikasi kapan dan di mana ia memiliki dorongan untuk menarik rambut. Teknik ini juga mengajarkan relaksasi sebagai cara untuk mengurangi beberapa ketegangan yang berhubungan dengan dorongan tersebut.
Beberapa terapis juga menggunakan terapi kognitif sebagai cara untuk mengatasi setiap pemikiran menyimpang yang mungkin menambah stres yang memicu perilaku.
Selain itu, obat-obatan dapat digunakan sebagai bagian dari program perawatan. Suatu jenis obat antidepresan yang disebut selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) mungkin berguna dalam membantu untuk mengekang desakan yang sangat intens.
(photo: chacha.com )