Menjelang akhir 2012 kemarin, dunia dibuat heboh dengan berita tentang akhir jaman berdasarkan ramalan kalender suku Maya. Banyak yang kuatir dan yakin kalau bumi benar-benar akan kiamat pada tanggal 20 Desember 2012, tapi lebih banyak yang lagi yang menertawainya. Yang jelas, nama suku Maya tiba-tiba jadi populer diperbincangkan orang.
Suku Maya adalah suku yang hidup di Amerika Selatan atau Mesoamerica. Satu-satunya suku yang bisa dikenali dengan baik peninggalannya pada masa sebelum Columbus menjejakkan kaki di benua Amerika. Banyak kesalahpahaman tentang suku ini, termasuk ramalannya yang menyatakan akhir jaman adalah tanggal 20-12-2012.
Berikut ini ada beberapa fakta tentang suku Maya yang mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya.
DAFTAR ISI
Faktanya, masih ada sekitar 7 juta orang suku Maya yang hidup di berbagai negara di Amerika Tengah dan Selatan. Beberapa dari mereka masih memegang teguh kepercayaan kuno tapi sebagian sudah mulai hidup modern.
Sebagian besar mereka hidup di negara seperti Mexico di Amerika Tengah dan negara-negara seperti Guatemala, Honduras dan El Salvador di Amerika Selatan.
Orang tua suku Maya punya keinginan yang aneh untuk membuat anak-anak mereka terlihat cantik dalam perspektif suku Maya. Salah satu caranya adalah dengan menekankan papan ke jidat bayi agar jidat menjadi rata. Menurut kepercayaan Maya, jidat yang rata adalah lambang kecantikan.
Fakta lain, orang Maya menamai anak mereka dengan nama hari kelahirannya. Tiap hari dalam setahun punya nama yang berbeda yang dipakai untuk anak mereka yang baru lahir.
Kesehatan dan praktek penyembuhan dalam suku Maya adalah gabungan yang sangat kompleks antara pikiran, tubuh, agama, ritual dan ilmu pengetahuan. Praktek penyembuhan suku Maya dilakukan oleh orang terpilih yang punya kemampuan untuk itu, disebut sebagai shamans. Shamans adalah dukun atau orang yang bisa menjadi penghubung antara dunia nyata dan dunia arwah. Para dukun suku Maya ini selain memiliki kemampuan spiritual juga punya kemampuan menguasai teknik pengobatan yang bisa dijelaskan secara ilmiah. Jadi teknik pengobatan suku Maya sebenarnya adalah gabungan antara sains dan supranatural.
Mungkin kita tahu jika suku Maya memang terkenal dengan ritual pengorbanan untuk alasan agama dan praktek penyembuhan. Tapi tahukah Anda kalau kebiasaan kuno itu masih berlanjut hingga kini? Iya, tapi tidak usah khawatir. Saat ini darah ayam sudah menggantikan darah manusia seperti yang dulu mereka biasa lakukan.
Orang suku Maya punya kemampuan menggunakan beberapa jenis tanaman untuk menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan efek halusinasi. Kebiasaan ini digunakan khususnya dalam ritual keagamaan, tapi kadang kala digunakan juga dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa tumbuhan yang sering digunakan bangsa Maya untuk menghilangkan rasa sakit adalah: peyote, tembakau, beberapa jenis jamur dan tanaman jenis lain yang mennghasilkan efek seperti efek alkohol yang dikonsumsi orang jaman sekarang.
Orang-orang Maya jaman dulu punya kebiasaan berolahraga yang sudah dilakukan sekitar 3000 tahun sebelum masa kedatangan Columbus ke benua Amerika. Lapangan yang dibuat oleh suku Maya bisa dipakai untuk beragam kegiatan seperti pertunjukan musik, ritual keagamaan dan tentu saja permainan bola.
Permainan bola orang Maya disebut pitz dan pemainnya disebut ti pitziil. Olahraga ini menggunakan bola sebesar ukuran bola volley jaman sekarang, terbuat dari karet tebal dan berat. Tapi ada juga ahli arkeolog yang mengatakan kalau permainan bola orang Maya ini sesekali menggunakan tulang dan tengkorak kepala manusia.
Dalam tradisi suku Maya, mereka mengenal yang namanya zumpul-che atau yang sekarang ini mirip dengan sauna. Tradisi ini dilakukan bangsa Maya untuk membersihkan diri mereka dari hal-hal kotor dari kehidupan sehari-hari, jadi lebih mirip ritual pembersihan diri daripada relaksasi seperti yang dilakukan orang sekarang.
Model sauna orang Maya hampir sama dengan sauna orang sekarang. Mereka membuat sebuah kamar khusus berdinding batu dan punya langit-langit. Air akan dialirkan ke dalam ruangan yang berisi batu panas sehingga menimbulkan uap. Uap inilah yang digunakan untuk membersihkan tubuh melalui sebuah ritual khusus.
Sebuah kota di pulau Tayasal adalah kerajaan suku Maya terakhir yang tercatat sejarah. Beberapa pendeta Spanyol mendatangi raja Itza terakhir yang bernama Canek pada tahun 1696. Kerajaan Itza akhirnya ditaklukkan oleh Spanyol pada tanggal 13 Maret 1697 oleh Martin de Ursua, gubernur daerah Yucatan.
Pertama-tama, suku Maya tidak punya kalender. Mereka punya penanggalan yang saling bertautan. Kalender yang menghebohkan dunia tentang akhir jaman itu sebenarnya adalah kalender jangka panjang suku Maya. Kalender jangka panjang suku Maya ini berhenti tanggal 20 Desember 2012 sehingga muncul spekulasi bahwa suku Maya meramalkan tanggal tersebut sebagai akhir dari sebuah jaman. Sebenarnya suku Maya hanya beranggapan tanggal 20 Desember itu sebagai akhir dari sebuah jaman dan besoknya sekaligus adalah awal dari jaman yang baru. Persis seperti kita menganggap tanggap 31 Desember sebagai akhir dari sebuah tahun.
Spekulasi tentang akhir jaman menurut suku Maya ini pertama kali dicetuskan oleh sekte pemimpin sekte New Age Jose Arguelles pada tahun 1987 melalui bukunya: The Mayan Factors: Path Beyond Technology
Alasan utama kehancuran peradaban suku Maya masih jadi perdebatan. Ada teori yang mengatakan bahwa pusat peradaban suku Maya di Amerika Tengah hancur karena banjir besar di abad 8 atau 9. Teori non ekologi lainnya yang dianggap sebagai penyebab punahnya pusat kerajaan Maya bisa dibagi dalam beberapa hal seperti over populasi, invasi dari pihak asing, pemberontakan petani, dan menurunnya pertumbuhan ekonomi. Sedang hipotesis ekologi adalah kemungkinan adanya bencana alam yang besar, penyakit menular dan perubahan iklim.