HUMBEDE.COM – “Accident-prone,” atau rawan kecelakaan, berarti seseorang menderita lebih banyak kecelakaan dari biasanya. Para peneliti sedang mencoba untuk mengetahui apakah ada jenis orang tertentu yang memang rawan kecelakaan.
Beberapa penelitian mengungkapkan beberapa petunjuk. Sebuah tim peneliti dari kesehatan masyarakat di Perancis, yang dipimpin oleh Dr. GC. Gauchard dari WHO Collaborative Centre di Faculty of Medicine di Henri Poincare University di Nancy, berusaha untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentunya. Mereka mempelajari 2.610 pekerja kereta api Perancis dan melaporkan temuan mereka dalam Occupational Medicine edisi 1 Februari 2006.
Seperti dilansir dari The Register, Tim Gauchard menemukan bahwa 27 persen dari individu-individu yang mereka pelajari mengalami cedera lebih sering dari biasanya. Ini jauh lebih tinggi dari yang diduga para peneliti.
Para peneliti juga menemukan bahwa pemuda, tak berpengalaman dalam pekerjaan, tidak puas pada pekerjaan (ditunjukkan dengan melamar pekerjaan lain), tidak memiliki keamanan dalam pelatihan, memiliki gangguan tidur, merokok, dan hanya sedikit atau tidak berolahraga semua berkaitan dengan menderita lebih banyak cedera yang tak disengaja. Anehnya, ada faktor lain juga: Tidak memiliki hobi pribadi (seperti berkebun).
DAFTAR ISI
Pada tahun 2001, sebuah tim peneliti Inggris dari Manchester University Institute of Science and Technology, yang dipimpin oleh Prof. Ivan Robertson, mengidentifikasi tiga ciri kepribadian utama orang yang tidak rawan kecelakaan:
Keterbukaan: ini adalah kecenderungan untuk belajar dari pengalaman dan menjadi terbuka dalam menerima saran dari orang lain. Tetapi Tim Robertson memperingatkan bahwa terlalu banyak keterbukaan dapat meningkatkan resiko kecelakaan.
Ketergantungan: ini adalah kecenderungan untuk lebih teliti dan bertanggung jawab secara sosial.
Keramahan: ini adalah kecenderungan untuk tidak menjadi agresif atau egois. Tim Robertson berpendapat bahwa orang dengan keramahan tingkat rendah cenderung sangat kompetitif dan lebih kecil kemungkinannya untuk, misalnya, mengikuti instruksi keselamatan.
Ketika bicara mengenai kecelakaan, beberapa orang tampaknya benar-benar bernasib sial. Ambil kasus menyedihkan dari Thomas L. Cook seperti dilansir dari surat kabar Denver Post pada tanggal 23 September 2006.
Cook memiliki awal yang buruk dalam hidup, dan tidak pernah menjadi lebih baik. Cook tertimpa sial sejak sebelum ia lahir. Ia hampir mati sebelum lahir karena ibunya hampir keguguran.
Sebagai seorang anak ia menderita banyak kecelakaan yang serius. Cook mengalami patah tulang selangka, menderita pendarahan otak karena kecelakaan di taman bermain, limpanya diangkat karena cedera saat bermain bola.
Cook kemudian mengalami kecelakaan saat menginjak remaja, sebuah kecelakaan mobil yang hampir fatal sebelum menghadiri universitas, dan menghabiskan lima bulan karena kecelakaan mobil lain saat di universitas. Sementara bekerja sebagai programmer komputer, punggung Cook patah tiga kali, dan mengalami patah tulang rusuk dalam berbagai kecelakaan mobil dan jatuh. Namun ia lalu bangkit dari cedera serius untuk mendapatkan kembali kesehatannya.
Saat Claire Martin menuliskan kisahnya dalam Denver Post: “Thomas L. Cook, yang meninggal pada usia 54 tahun ketika tertabrak mobil pada 11 September, menghabiskan sebagian besar hidupnya pulih dari kesialan yang dialami dirinya bahkan sejak dalam rahim.”
Hidup kadang memang tidak adil.