Mitos tentang flu ada di mana-mana, sepertijuga flu sebagai penyakit yang menggejala di sekitar kita terutama pada musim-musim tertentu. Menurut para ahli, mitos tentang flu itu sulit diluruskan seperti juga sulitnya melawan virus flu itu sendiri.
“Ada mitos flu yang berkembang di perkotaan dan ada juga mitos flu yang berkembang di pedesaan. Mitos flu ada di mana-mana,” kata William Schaffner, dari University School of Medicine di Nashville, Tenn.
Sayangnya, mitos flu yang umum bahkan diyakini oleh orang-orang yang seharusnya paham, seperti petugas kesehatan. Padahal, influenza bisa menjadi penyakit yang bersifat serius, bahkan fatal. Itulah pentingnya mengapa kita harus tahu fakta dan mitos mengenai flu ini.
DAFTAR ISI
Banyak orang berpikir bahwa flu hanya penyakit yang bersifat musiman yang timbul saat cuaca dingin. Padahal kondisi flu bisa berkembang menjadi penyakit yang lebih serius.
Biasanya, penderita merasa tidak enak badan, hidung tersumbat dan batuk. Tubuh terasa nyeri, tidak enak dan demam. Penderitaan ini dipandang sebagai penderitaan yang jangka pendekt, padahal implikasinya bisa lebih serius.
Kebanyakan orang mengalami keadaan baik-baik saja setelah musim flunya berlalu. Tapi, flu musiman ini juga tercatat telah mengirim 200.000 di AS ke rumah sakit dalam setiap tahunnya. Penyakit ini membunuh 3000 sampai 49.000 orang per tahun.
Jumlah ini tidak berbeda jauh dengan jumlah wanita yang meninggal karena kanker payudara, bahkan dua kali lipat dari jumlah orang yang meninggal karena AIDS.
Banyak orang yang merespon wabah flu babi dengan bersumpah tidak akan makan daging babi lagi. Beberapa negara bahkan bereaksi melarang peredaran daging babi dan penyembelihan babi.
Namun, para ahli mengatakan flu babi tidak ada kaitannya dengan daging babi. Manusia tidak tertular flu babi karena makan daging babi.
Ini adalah mitos yang paling aneh dan tidak masuk akal. Vaksin flu tidak menimbulkan flu karena vaksin flu yang disuntikan hanya mengandung virus mati yang tidak dapat menginfeksi penerima vaksin.
Dua obat yang sangat efekti untuk mengatasi penyakit flu adalah Tamiflu dalam bentuk pil dan Relenza yang dihisap. Obat ini sangat efektif jika diambil dalam waktu 48 jam setelah gejala flu pertama.
Antibiotik hanya dapat melawan infeksi bakteri, sementara flu disebabkan oleh virus. Jadi antibiotik sama sekali tidak berpengaruh dalam menyembuhkan flu.
Memang benar bahwa orang-orang yang paling mungkin sakit parah dan meninggal karena flu musiman adalah mereka yang berusia lebih dari 65 tahun. Namun fakta juga mengatakan orang muda tidak rentan terhadap flu.
90 persen kematian yang disebabkan oleh flu babi menimpa orang yang berusia di bawah 65 tahun. Selain itu, anak usia di bawah 2 tahun sangat rentan dan harus dirawat inap jika terkena flu.
(Foto: monctonblogger.com/© Royalty-Free/Corbis)