Ketahuilah 6 Hal Ini saat Mengganti Popok Balita

waktu baca 3 menit
Senin, 3 Feb 2014 20:56 0 44 Riyadh
 

Di saat berusia sekitar 24 bulan, bayi biasanya telah memiliki kemampuan fisik dan bahasa yang dibutuhkan untuk berlatih ke kamar kecil. Meski begitu popok masih merupakan kebutuhan yang tak terpisahkan bagi kebanyakan bayi berusia dua tahun ke atas.

Cara Mengganti Popok Bayi

Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda ketahui untuk menguasai babak baru mengenai popok, sebagaimana diulas Betsy Riley dalam WebMD, Rabu (29/01/14)

DAFTAR ISI

Ukuran popok berubah dengan cepat

Sebelum Anda memutuskan untuk memborong persediaan popok, pastikan Anda telah mendapatkan ukuran yang sesuai. Anak-anak tumbuh dalam tingkatan yang berbeda di mana penilaian berdasarkan berat badan lebih baik dibandingkan penilaian berdasarkan usia dalam menentukan ukuran popok.

Selama tahun pertama pertumbuhan bayi – saat sering sekali mengunjungi dokternya – rekam berat badannya yang terakhir ke dalam memori atau smartphone Anda.

Jika saat ini Anda tak begitu yakin berapa berat badan balita Anda, ukur dengan timbangan rumah. Jika bayi masih kesulitan berdiri tegak di atas timbangan rumah, timbang berat badan Anda dan bandingkan dengan berat badan saat menggendongnya. Selisih keduanya memberi gambaran kasar namun cukup berguna.

Jangan abaikan popok yang kotor

Saat popok yang basah tak mengganggu anak, kita cenderung membiarkannya lebih lama. “Siapa di antara kita melihat popok mulai penuh dengan mengatakan. ‘Itu masih bisa nanti setengah jam lagi’?” ujar Lisa Asta, MD, seorang dokter anak dan juru bicara American Academy of Pediatrics.

Tentu saja meskipun gel penyerap menjaga cairan tak merembes ke bagian bawah bayi, popok yang basah masih bisa menimbulkan ruam.

Atasi ruam secepatnya

Jika anak Anda terkena ruam karena popok, perlakukan hal yang sama seperti saat ia kecil. Oleskan dengan salep. Amati pertanda infeksi seperti demam, bisul, atau ruam yang menyebar keluar popok. Jika Anda temukan salah satunya, tanyakan obatnya kepada dokter.

Seperti biasa, selalu cuci tangan seusai tiap pergantian popok.

Pilih lokasi penggantian popok yang benar

Seorang balita mungkin bakal menggeliat terlalu banyak bila berganti di atas meja popoknya yang biasa digunakan saat kecil. Tidak sepadan dengan resiko jatuhnya. Maka dari itu lebih baik menggantinya dengan alas di lantai, lebih mudah menggantinya sebagaimana saran Lucinda Brown, RN, juru bicara Society of Pediatric Nurses.

Ingatlah untuk mengganti popok bayi di tempat yang pantas. Anda bisa terlalu terbiasa dengan popok yang penuh sampai-sampai melupakan kalau tak semua orang di sekitar sama terbiasanya seperti Anda.

Buat waktu ganti popok lebih menyenangkan

Balita punya banyak kegiatan yang lebih disukai daripada saat berganti popok. “Mereka tengah dalam usia ingin bersikap berlawanan,” ujar Asta. “Itu merupakan hal yang lazim dalam perkembangan, namun, sungguh itu melelahkan Anda.” Brown menyarankan memberi mainan untuk dipegang anak saat waktu berganti pokok untuk mengalihkannya.

Walau begitu, jangan jadikan pergantian popok sebagai pilihan, saran Brown. “Jangan melakukan pendekatan pada anak dengan mengatakan, ‘Tidak apa-apa kan kalau saya mengganti popokmu?’ Banyak hal yang bisa Anda perdebatkan dengan anak, namun mengganti popok bukanlah salah satunya.”