Dewasa ini budidaya tanaman secara organik semakin menjadi trend di kalangan pecinta aktivitas berkebun.
Namun, tomat masih kurang dilirik, padahal untuk membuatnya, budidaya tomat organik adalah sebuah proses sederhana, yang cukup mudah dilakukan.
Berikut adalah langkah-langkah mudah dalam memulai usaha budidaya tomat organik.
DAFTAR ISI
Untuk memulai budidaya tomat organik, pertama Anda harus menyiapkan atau membajak lahan yang akan ditanami bibit tomat. Dengan menggunakan cangkul, kedalaman idealnya adalah 30 sampai 40 cm.
Tujuan aktivitas ini adalah untuk menggemburkan tanah. Dan selama mencangkul, akan ditemukan beberapa jenis lumut dan rerumputan. Biarkan saja itu semua tetap berada di dalam tanah, supaya menjadi pupuk kompos alami.
Setelah selesai dibajak, biarkan lahan tetap tek tersentuh selama dua minggu penuh, di bawah sinar matahari dan siraman hujan. Tujuannya adalah memaksimalkan tingkat kesuburan, serta membunuh mikroba merugikan yang mungkin saja masih ada di lahan budidaya tomat organik tersebut.
Setelah dua minggu telah dilewati, Anda mulai bisa membuat bedengan sebagai tempat berkembangnya budidaya tomat organik. Ukuran bedengan pun tak perlu dibuat sebesar mungkin, karena dapat disesuaikan dengan lahan yang ada.
Dengan adanya bedengan, Anda bisa mengatur jarak tanam, serta mencegah terjadinya genangan air di akar tumbuhan. Untuk jarak tanam agar budidaya tomat organik ini berhasil, adalah dengan jarak sekitar 100 hingga 120 cm.
Nah, setelah memiliki bedengan, barulah proses budidaya tomat organik dilanjutkan dengan pembibitan. Bibit tomat unggul hibrida yang tersedia di pasar pertanian adalah pilihan tepat untuk menghasilkan panen tomat yang memuaskan.
Rendam bibit tersebut selama satu malam dengan menggunakan air hangat. Setelah direndam, dapat ditanam langsung di bedengan.
Untuk menghasilkan budidaya tomat organik yang sukses, maka tentu saja diperlukan langkah pemeliharaan. Langkah ini meliputi penyiraman, yang dilakukan secara intensif setiap hari. Namun, jika turun hujan, Anda tak perlu lagi menyiraminya.
Kemudian, lakukan juga penyulaman, yang maksudnya adalah mengganti tanaman yang mati dengan bibit tanaman baru. Ini bertujuan untuk menghiindari terjadinya penyebaran penyakit.
Kemudian, lakukan juga pemangkasan tunas. Ini bertujuan untuk mengurangi jumlah cabang atau ranting, supaya tumbuhan secara utuh menerima sinar matahari yang lebih menyeluruh. Hal ini menyebabkan tumbuhan lebih sehat, serta memudahkan perawatan untuk mendapatkan hasil budidaya tomat organik yang baik.
Kini, tibalah saatnya panen budidaya tomat organik. Kriteria tanaman yang sudah siap panen adalah yang sudah berusia kurang lebih 75 hari sejak ditanam pertama kali.
Nah, untuk buahnya, ada beberapa kriteria yang membuatnya sudah layak petik. Yang pertama adalah memiliki kulit buah berwarna kekuningan, dengan tepi dedaunan yang mulai mengering. Sesederhana itu saja untuk memastikan buah tomat organik siap dipanen.
**
Bagaimana, mudah bukan? Tertarik mencoba budidaya tomat organik?
(foto: sciencedaily.com)