HUMBEDE.COM – Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh kekurangan jumlah sel darah merah atau hemoglobin. Ada beberapa jenis dan klasifikasi dari anemia.
Untuk bisa mengobati anemia, kita harus memahami klasifikasi yang berbeda agar dapat membantu mengenali gejala-gejala, mengobatinya dan juga untuk menghindari agar tidak terkena anemia.
DAFTAR ISI
Anemia yang terjadi karena kekurangan zat besi adalah suatu kondisi di mana tubuh memiliki terlalu sedikit zat besi dalam aliran darah. Bentuk anemia ini lebih sering terjadi pada remaja dan pada wanita sebelum menopause.
Kehilangan darah dari periode berat (menstruasi), perdarahan internal yang terjadi karena adanya luka di saluran pencernaan, atau menyumbangkan terlalu banyak darah (melakukan donor darah namun tidak diimbangi dengan mengkonsumsi suplemen yang mengandung zat besi yang bisa membantu menambah darah), semua bisa berkontribusi terhadap terjadinya penyakit ini.
Penyebab lain bisa dari kebiasaan makan yang buruk atau dari penyakit usus kronis.
Tanda-tanda dan gejala penyakit ini adalah:
Gejala yang lebih parah antara lain: jadi sulit bernafas, jantung berdetak lebih cepat (seperti memburu) serta rambut dan kuku jadi lebih rapuh (mudah patah & tidak berkilau).
Cara mencegah atau mengobatinya dengan mengkonsumsi suplemen yang mengandung zat besi serta makan makanan yang sehat.
Anemia ini terjadi karena kurangnya asam folat, salah satu kelompok vitamin B di dalam aliran darah. Hal ini biasanya disebabkan oleh kurangnya asupan asam folat.Asam folat sendiri bisa ditemukan pada sayuran.
Minum minuman beralkohol juga berperan terjadinya anemia jenis ini. Kekurangan asam folat saat hamil bisa berpengaruh pada perkembangan bayi yang ada dalam kandungan, namun kelebihan konsumsi asam folat juga bisa mengakibatkan terjadinya gangguan pada darah.
Gejala gangguan ini meliputi: Badan terasa lemah, mudah lelah, memori terganggu (sulit mengingat atau mudah lupa), mudah marah.
Cara mudah menghindari anemia yang disebabkan karena kurangnya asupan asam folat antara lain dengan mengkonsumsi sayur dan buah yang mengandung asam folat, seperti buah alpukat, bayam, asparagus, kacang merah, brokoli, blumkol (kol kembang), seledri, wortel dan labu.
Anemia pernisiosa biasanya mempengaruhi orang antara usia 50 sampai dengan 60 dan terjadi karena kekurangan vitamin B12.
Penyakit ini bisa turun-temurun tetapi beberapa bentuk kondisi bisa penyakit autoimun (penyakit yang bergantung pada sistem kekebalan tubuh orang tersebut). Orang-orang yang memiliki penyakit autoimun lebih mungkin untuk terkena anemia pernisiosa.
Gejala dari anemia pernisiosa antara lain: Mudah lelah, mati rasa atau sering kesemutan pada ekstremitas, sulit bernafas, jantung gampang bedebar-debar dan mudah merasa lelah.
Anemia aplastik disebabkan oleh tidak adanya atau pengurangan yang terjadi pada sel darah merah. Hal ini dapat terjadi karena cedera di mana darah membentuk jaringan di sumsum tulang hancur. Karena itu, penderita tidak dapat melawan infeksi dan cenderung kehilangan darah.
Gejala yang terjadi antara lain: Lesu, wajah pucat, purpura (terjadi penurunan jumlah trombosit di sirkulasi darah), sering terjadi pendarahan, jantung berdetak lebih cepat, mudah terjadi infeksi pada luka dan gagal jantung kongestif.
Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab dari Anemia aplastik, namun diperkirakan anemia aplastik tejadi kerana terkena paparan jenis racun tertentu dan juga virus hepatitis.
Bentuk dari anemia yang bersifat turun-temurun dan merupakan hasil dari jenis sel-sel darah merah yang abnormal. Anemia jenis ini adalah penyakit yang sangat mengancam jiwa dan belum ada cara pencegahannya.
Gejalanya antara lain: Terjadinya serangan yang menyakitkan pada lengan, kaki dan perut secara tiba-tiba, Sklera (bagian dinding mata yang berwarna putih) yang berubah warna menjadi kekuningan, demam tinggi, kelelahan yang kronis, detak jantung tidak teratur, dan wajah pucat.
Bila terjadi komplikasi bisa menyebabkan shock atau serangan jantung, pendarahan pada otak dan gangguan ortopedi.
Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria paruh baya dan ditandai dengan terjadinya peningkatan pada sel-sel darah merah, leukosit, dan trombosit. Reproduksi sel dan sel-sel sumsum tulang matang lebih cepat dari biasanya. Penyebab kondisi ini masih belum bisa diketahui.
Gejalanya antara lain: Kulit berubah warna jadi keunguan (seperti memar), mata merah, sakit kepala, pusing dan terjadinya pembesaran pada limpa.
Meskipun tanda-tanda dan gejala anemia mungkin tampak luar biasa, kabar baiknya adalah bahwa sebagian besarnya bisa dikontrol dengan obat dan diet makanan yang tepat.