Siapa yang tidak mengenal air zam – zam? Mungkin kita pernah meminum air ini ketika ada kerabat yang telah melakukan ibadah haji. Sayangnya air zam – zam tidak terdapat di Indonesia, jadi kita tidak bisa selalu mengonsumsi air zam zam.
Air zam – zam terdapat di kota Mekkah, Arab Saudi dan berasal dari sumur berukuran kurang lebih 5 x 4 meter. Bagi umat Islam yang pernah pergi ke Mekkah sudah tidak asing lagi dengan air zam – zam, biasanya ketika pulang mereka membawa air zam zam sebagai oleh – oleh untuk keluarga.
Menurut beberapa penelitian ternyata air zam – zam berbeda dari air yang sumur yang ada di berbagai tempat lainnya di belahan bumi ini. Nah, apa saja fakta menarik mengenai air zam – zam?
DAFTAR ISI
Air zam – zam yang diperoleh dari sumur dengan lebar 5 x 4 meter dan kedalaman sekitar 30,5 meter ternyata tidak pernah mengalami kekeringan. Berjuta – juta umat muslim telah melakukan kunjungan ke Mekkah, meminum air zam – zam dan hingga saat ini airnya tidak pernah mengalami kekeringan.
Air zam – zam dapt menyembuhkan penyakit karena mengandung obat. Hal ini dibuktikan melalui penelitian air zam – zam ternyata mengandung zat flourida yang dapat membunuh kuman.
Sumur tempat keluarnya air zam zam ternyata tidak pernah ditumbuhi lumut. Berbeda halnya dengan sumur di rumah kita selama ini biasanya warna air akan berubah karena pertumbuhan lumut di sekitar sumur. Air zam – zam mengandung anti kuman sehingga sumur zam – zam tidak terkontaminasi kuman sedikitpun.
Banyak orang mengaku ketika meminum air zam zam pada saat lelah langsung merasakan ledakan energi pada dirinya.
Seorang peneliti bernama Masaru Emoto pada tahun 1994 menemukan bahwa molekul air zam – zam yang bentuknya teratur, cantik seperti berlian yang berkilau, dan juga dapat memancarkan lebih dari 12 warna bila dibekukan.
Berbeda halnya dengan jenis air lainnya seperti air sungai, laut, dan sumber mata air lainnya yang ternyata memiliki struktur molekul yang tidak teratur.