Tea tree oil diperoleh dengan destilasi uap dari daun Melaleuca alternifolia. Tea tree oil konon memiliki sifat antiseptik dan telah digunakan secara tradisional untuk mencegah dan mengobati infeksi.
Sementara banyak penelitian laboratorium telah menunjukkan sifat antimikroba dari tea tree oil (mungkin karena senyawa terpinen-4-ol), hanya sejumlah kecil percobaan berkualitas tinggi yang telah diterbitkan. Penelitian pada manusia telah difokuskan pada penggunaan tea tree oil topikal untuk infeksi jamur (termasuk infeksi jamur pada kuku dan kaki atlet), jerawat, dan infeksi vagina. Namun, kurangnya ketersediaan bukti definitif untuk penggunaan tea tree oil dalam kondisi ini, dan studi lebih lanjut diperlukan.
Tea tree oil tidak boleh digunakan secara oral, ada laporan toksisitas setelah ia dikonsumsi melalui mulut. Ketika diterapkan pada kulit, tea tree oil dilaporkan bisa menyebabkan iritasi ringan dan telah dikaitkan dengan perkembangan dermatitis kontak alergi, yang dapat membatasi potensinya sebagai agen topikal untuk beberapa pasien.
Tea tree oil adalah pengobatan yang baik untuk jerawat. Satu studi menemukan ia sama efektifnya dengan benzoil peroksida, tapi tanpa efek samping negatif seperti kemerahan dan kulit terkelupas. Tea tree oil juga dapat mengobati luka ringan, mendorong penyembuhan, dan mencegah infeksi, sehingga Anda mungkin ingin menambahkan minyak serbaguna ini pada kotak pertolongan pertama Anda sendiri!
Selain memperbaiki kulit Anda, tea tree oil memiliki segala macam sifat kesehatan lainnya, termasuk:
– Dapat membantu mengurangi demam dan mengakhiri sakit kepala
– Pereda nyeri
– Merawat kuku
– Dapat membantu menurunkan tekanan darah
– Bermanfaat untuk infeksi termasuk vaginitis, sistitis, sinusitis
– Anti-virus dan anti-candida
(photo: noartificial.com )