Aneka Manfaat Penting Daun Kumis Kucing

waktu baca 3 menit
Jumat, 18 Mar 2016 21:11 0 1325 Yuanita
 

HUMBEDE.COM – Kumis kucing, yang bernama latin Orthosiphon grandiflarus atau biasa disebut juga Orthosiphon Stamineus dan Orthosiphon Aristatus, adalah salah satu jenis tanaman semak yang banyak tumbuh di kawasan Negara-negara Asia Tenggara, utamanya Indonesia.

Awalnya, tumbuhan ini berasal dari Afrika, lalu menyebar ke Asia dan Australia pada abad ke-20. Tumbuhan ini rata-rata hanya tumbuh setinggi 60 cm, tetapi sebenarnya bisa mencapai 2 meter.

Kumis kucing merupakan tanaman yang indah dengan bunga berwarna putih yang seolah mengeluarkan bulu mirip dengan kumis yang dimiliki oleh kucing. Tetapi, entah mengapa saat ini jarang sekali orang yang memelihara tanaman berbunga cantik ini. Padahal, selain bunganya yang elok, tumbuhan daun kumis kucing memiliki manfaat penting.

Ada banyak penelitian tentang manfaat daun kumis kucing, yang sebagian besar berasal dari kawasan Asia, khususnya Malaysia. Memang, selama ini daun kumis kucing hanya dikenal sebagai tanaman herbal, tetapi belum diteliti secara lebih spesifik.

Penelitian yang ada sejauh ini untuk menonjolkan kelebihan-kelebihan dari tanaman tersebut dan dengan tujuan yang kurang objektif (melariskan produk herbal dari daun kumis kucing). Dengan demikian, dunia kesehatan di Barat masih menyangsikan validitas penelitian tersebut, yang artinya bahwa kegunaan atau khasiat daun kumis kucing ini perlu dikaji lagi.

Aneka Manfaat Penting Daun Kumis Kucing

DAFTAR ISI

Manfaat Daun Kumis Kucing

1. Mengobati batu ginjal

Daun kumis kucing mengandung asam kafein buatan dan flavonoid, yang menghilangkan bakteri dan meredakan radang pada saluran kencing, khususnya bagian ginjal.

Dengan minum teh kumis kucing, maka bakteri yang ada di ginjal akan terbawa bersama urin. Saat ini, teh kumis kucing dari Indonesia sudah dikenal oleh masyarakat di seluruh dunia dan dipercaya mampu mengatasi batu ginjal tanpa efek samping.

2. Menjaga berat badan

Daun kumis kucing juga diyakini mampu membakar lemak karena kandungan etanol 70% yang merangsang produksi leptin pada sel lemak. Leptin senditi merupakan hormon yang ada pada sel lemak dan berfungsi untuk membantu menjaga jumlah sel lemak tersebut.

Leptin hanya akan berperan menghancurkan sel lemak jika jumlahnya sudah berlebih. Jadi, leptin bisa membantu mengontrol berat badan Anda.

3. Menyehatkan kulit

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kulit berminyak menjadi lebih sehat ketika diolesi krim dengan kandungan 2% ekstrak kumis kucing. Hasilnya, kulit yang diolesi krim ekstrak kumis kucing lebih cantik dan sehat, daripada krim yang mengandung zinc gluconat.

Cara Pengobatan dan Dosis

Cara mengonsumsi daun kumis kucing cukup mudah.

  • Keringkan terlebih dahulu daun kumis kucing yang telah dibersihkan. Potong halus hingga hampir seperti bubuk, lalu masukkan dalam kapsul.
  • Bisa juga dengan dimasukkan ke dalam teh, lalu diseduh dengan air panas.
  • Cara lainnya adalah dengan merebusnya, lalu disaring dan diminum.Setiap satu kali sajian, takarannya adalah 2—3 gram daun kumis kucing diseduh dengan 150 ml air mendidih. Setelah 10—15 menit, campuran ini lalu disaring, maka siap diminum selagi hangat.

Untuk penderita batu ginjal, disarankan minum teh daun kumis kucing 2—4 kali dalam sehari dengan dosis 8—12 gram daun kumis kucing. Ramuan herbal ini bisa dikombinasikan dengan obat herbal lainnya, seperti daun jelatang dan solidago.

Saran Kesehatan

Sebelum menggunakan daun kumis kucing sebagai pengobatan herbal, alangkah baiknya jika Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Obat-obatan herbal memang tidak bisa sembarangan dikonsumsi.

Penggunaan daun kumis kucing sebaiknya tidak untuk orang yang menderita penyakit komplikasi jantung dan ginjal. Jika dalam proses pengobatan terjadi gejala demam, sulit buang air kecil, terlalu banyak urin saat buang air kecil, atau keluar darah saat kencing, segeralah menghubungi dokter.

**

Sejauh ini, belum ada penelitian lanjut yang menjelaskan efek samping pengobatan menggunakan daun kumis kucing dengan kehamilan dan proses menyusui, atau pada anak-anak dan usia di bawah 18 tahun.

Semoga bermanfaat ya.