HUMBEDE.COM – Tomat merupakan tumbuhan asli Amerika tengah dan Selatan. Spanyol-lah yang menyebarkan tanaman tomat di Karibia, Filipina dan akhirnya menyebar di benua Asia. Ada banyak sekali jenis tomat yang bisa Anda temui, yaitu granola, gondol, sayur dan ceri.
Masyarakat mengenal buah yang merah saat matang ini sebagai bahan masakan, saus, minuman ataupun dijadikan sebagai bahan kecantikan alami.
Pada saat ini, tomat tidak hanya dimanfaatkan untuk memasak ataupun untuk bahan kecantikan, tetapi juga untuk usaha. Telah banyak wirausaha yang sukses dengan kebun tomatnya.
Kondisi ini karena permintaan pasar akan tomat terus melonjak, apalagi saat hari-hari penting seperti lebaran ataupun saat natal. Permintaan yang tinggi ini bisa disebabkan karena kebutuhan masyarakat akan tomat yang tinggi untuk bermacam keperluan.
Kebanyakan orang memiliki kendala sulitnya lahan saat hendak menanam tomat. Tapi sebenarnya, lahan bukan alasan tidak bisa berkebun tomat. Nah, jika lahan adalah kendala utama Anda dalam menanam tomat, maka Anda sebaiknya tidak perlu bingung karena tomat bisa tetap tumbuh subur dalam pot ataupun polybag.
Tidak mengherankan jika banyak wirausaha di perkotaan orang justru menanam tomat dalam pot atau polybag dibandingkan pada lahan. Selain hemat lahan, tentu juga hemat biaya, karena Anda tidak perlu membeli lahan tetapi cukup dengan membeli pot ataupun polybag. Selain itu, kesehatan tanaman tomat dalam polybag atau pot lebih terkontrol karena terhindari dari penularan penyakit lewat akar.
Meski begitu, budidaya dan perawatan tomat dalam pot ataupun polybag juga tidak semudah yang dibayangkan. Setidaknya, beberapa poin berikut perlu Anda pertimbangkan:
DAFTAR ISI
Media tanam tanaman tomat tidak jauh berbeda dengan media tanaman lainnya yaitu dengan menggunakan tanah, pupuk kandang atau kompos. Media tersebut dimasukkan ke dalam polybag atau pot. Jika Anda menanam dalam jumlah yang sedikit, Anda juga bisa menggunakan ember plastik, kaleng atau sejenisnya jika tidak punya pot atau polybag.
Yang perlu Anda perhatikan adalah mencari tempat yang bisa memberi ruang bagi tanaman untuk hidup dengan baik, tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Lubangi bawah wadah yang telah disediakan agar air bisa keluar dan tidak terjadi penumpukan air (kejenuhan) yang menyebabkan tanah terlalu basah.
Sebelum Anda menyemai, sebaiknya Anda sediakan dulu bibit unggul yang akan disemai. Pilihlah salah satu buah tomat yang terlihat baik dijadikan benih kemudian tunggu sampai tua dan kemudian ambil bijinya. Tidak semua biji tersebut merupakan bibit unggul.
Cara memilihnya bisa dilakukan dengan merendamnya dalam air, dari sana akan terlihat jelas mana bibit yang unggul dan mana yang tidak. Buang bibit yang mengapung dan pilih biji yang tenggelam.
Selain itu, Anda juga bisa memilih bibit yang bentuknya sempurna dan tidak cacat atau keriput. Setelah itu jemur dan simpan dalam wadah yang kering dan steril sampai waktu persemaian tiba. Sebenarnya Anda juga bisa mendapatkan bibit unggul dari toko bibit tanaman.
Jika Anda telah memiliki bibit unggul, maka tahap selanjutnya adalah tahap persemaian bibit itu sendiri. Media untuk penyemaian sendiri bisa berupa tanah dengan campuran pupuk kandang seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk wadahnya sendiri bisa menggunakan bedengan atau rak semai terlebih dahulu.
Lubangi permukaan media sedalam lebih kurang 1 cm, lalu masukkan biji tomat satu butir ke dalam satu lubang dan tutup kembali dengan media tanam. Tempatkan wadah yang sudah berisi bibit tersebut pada daerah yang teduh dan tidak terlalu banyak terkena cahaya matahari.
Bibit biasanya mulai tumbuh dan bertunas satu bulan setelah persemaian. Pindahkan dengan hati-hati tunas tersebut ke tempat penanaman lain sebelum ia dipindahkan ke pot atau polybag setelah bibit memiliki tinggi lebih kurang 10 cm.
Pupuk yang biasa digunakan untuk budidaya tomat adalah pupuk urea, TSP ataupun KCI dengan melihat dosis masing-masingnya. Anda juga bisa menggunakan pupuk kandang atau kompos setelah tanaman berumur lebih kurang 2-3 minggu.
Pada saat tomat akan berbuah ataupun berbunga, Anda juga bisa menyemprotkan pupuk organik cair yang memiliki kandungan kalium tinggi. Penyemprotan bisa dilakukan satu kali dalam seminggu.
Untuk penyiramannya sendiri sebenarnya tergantung cuaca. Jika cuaca hujan dan lembab, maka Anda bisa mengurangi penyiraman, sementara jika cuaca panas dan kering Anda bisa menambah masa penyiraman.
Saat daun tomat mulai rimbun, maka tancapkan tiang kayu ukuran sedang disamping tanaman kemudian diikat. Hal ini dilakukan agar tanaman tidak patah atau akarnya terlepas dari tanah karena bobotnya yang semakin berat. Apalagi tanaman yang sudah berbuah. Anda wajib memberi penyangga agar batang tetap berdiri kokoh.
**
Nah, bagi Anda yang berminat untuk membuat usaha tomat ataupun hanya untuk menyalurkan hobi bercocok tanam, maka tips diatas bisa Anda gunakan. Selamat mencoba.