Panduan Dalam Mengembangkan Bisnis Ternak Ayam Potong

Bisnis Ternak Ayam Potong

HUMBEDE.COM – Siapa sih yang tidak suka daging ayam, hampir semua orang Indonesia menjadikan daging ayam sebagai makanan favorit. Bagi seseorang yang bermental bisnis pasti akan memanfaatkan situasi ini untuk meraup rezeki.

Keuntungan bisnis ayam sangatlah menjanjikan dan bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, pada saat virus flu burung menyerang, bisnis ini mengalami masalah bahkan ada pebisnis yang bangkrut. Tetapi itu hanya sebentar saja, setelah virus tersebut mulai surut pemberitaannya, bisnis ayam mulai bangkit lagi.

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sangat menggemari daging ayam. Walau ada masalah, tetapi tetap saja melonjak lagi. Tentu bisnis ini membuat anda tertarik dan mencobanya.

Setiap bisnis pasti ada juga kendalanya, tidak semua bisnis yang dijalankan bisa langsung sukses dan berkembang. Tapi tenang saja, akankami ulas langkah-langkah mengembangkan bisnis ternak ayam potong dengan modal tidak terlalu besar tetapi hasilnya memuaskan.

Berikut ini langkah-langkah yang harus anda lakukan dalam beternak ayam potong, yaitu :

DAFTAR ISI

1. Siapkan lahan kosong dan buatlah kandang ayam

Siapkan lahan kosong dengan tanah kering. Lalu buat kandang atau bisa juga membeli kandang bekas orang lain. Jika membeli kandang bekas periksa dulu kayu dan kekokohan kandangnya agar tidak rugi dalam pemakaian. Perhitungkan juga luas kandang dan usahakan bisa untuk 4000 ekor ayam agar hemat tempat dan mudah dalam pengurusannya.

Kandang ayam haruslah dilengkapi dengan tempat pakan, air minum, dan penghangat. Beri terpal pada bagian atas kandang ketika malam hari agar ayam-ayam tidak kedinginan.

2. Ajaklah peternak bibit ayam untuk bekerja sama dengan sistem bagi hasil

Hal ini akan mempermudah dalam pengadaan bahan makanan, vaksin, dan kebutuhan ayam lainnya. Karena biasanya peternak bibit ayam menyediakan berbagai macam kebutuhan ternak yang lengkap.

3. Mengurus ayam dengan serius

Jika tidak cukup waktu mengurus sendiri, carilah saudara atau orang lain yang khusus dipekerjakan untuk mengurus ayam, mulai dari memberi makan dan minum, vaksin sampai merawat ayam yang sakit setiap harinya sampai ayam-ayam siap di panen.

Pengurusan ayam selama di ternak meliputi :

a. Sebelum bibit ayam datang siapkan terpal atau penutup lainnnya yang penting bisa rapat untuk menutup bagian atas dan dinding kandang. Siapkan triplek untuk sekat kandang dengan tinggi kira-kira 60 cm dengan daya tampung 600 ekor bibit ayam. Siapkan penghangat atau kompor khusus penghangat ayam pada tengah-tengah setiap sekat. Lalu siapkan juga tempat pakan dan tempat minum pada setiap sekat.

b. Kontrol berat badan ayam setiap seminggu sekali dan pastikan tepat. Saat pertama kali bibit ayam datang berikan makanan dan minuman yang dicampur dengan obat anti stres. Setelah 4 – 5 hari berikan vaksin ende diteteskan pada mata ayam ternak. Gantungkan tempat pakan dan minum berjarak 2 cm di atas lantai kandang. Perhatikan juga sekat kandang, perbesarlah sesuai dengan ukuran ayam yang semakin besar.

c. Pada hari ke-12 berikan vaksin Rumboru dicampur dengan susu skin yaitu susu untuk pertumbuhan bulu ayam, lalu terpal atau penutup kandang dan alat penghangat dibongkar. Bersihkan kandang setiap seminggu sekali. Kemudian sekat triplek diganti dengan sekat bambu yang berjarak 10 m dan jarak antara bambu-bambu 2 cm. setiap sekat menampung 600 ekor ayam, lalu tempat pakan dan minum ayam ditambah yang digantungkan lebih tinggi 6 cm dari lantai kandang.

d. Hari ke-18 berilah vaksin ende campurkan dengan susu skin pada setiap sore hari. Lalu pada hari ke-28 atau seminggu sebelum panen obat anti stress berhenti diberikan.

4. Hitung dengan cermat semua kebutuhan ayam selama diternak

Hitunglah semua beaya listrik, PDAM, pakan, obat, vaksin dll, yang dikeluarkan lalu cocokkan dengan perhitungan peternak bibit agar benar dan jelas. Lalu lakukan perhitungan dengan cermat dan teliti jumlah berat daging ayam yang dicatat dalam sebuah buku.

Lalu hitung juga jumlah uang yang dikalikan dengan jumlah berat badan ayam per kilonya pada saat panen. Setelah itu lakukan perhitungan keuntungan dan perhitungan bagi hasil dengan peternak bibit. Jadikan catatan tersebut sebagai acuan untuk beternak kembali nantinya.

5. Carilah pembeli ayam siap panen

Biasanya peternak bibit ayam sudah mempunyai pembeli ayam potong yang siap panen. Namun, jika tidak ada carilah pedagang di pasar dan lakukan nego harga yang sesuai. agar tepat lakukan survei harga atau tanyakan sesama pebisnis ternak ayam lainnya.

Setelah panen bersihkan kandang dan biarkan dulu selama 3 hari. Setelah itu mulailah kembali beternak ayamnya.

**

Dengan menggunakan langkah-langkah di atas, tentu akan sangat bermanfaat untuk anda dalam menjalankan bisnis ternak ayam. Sehingga bisnis yang anda rintis menjadi maju dan berkembang pesat.