Bayi-bayi berkomunikasi
Perkembangan bahasa merupakan tahap yang penting dalam perkembangan kognitif individu, terlebih bagi seorang anak.
Mengapa hal tersebut dinilai penting? Karena bahasa memperbolehkan anak untuk berpikir dalam kata-kata dibandingkan hanya dengan gambar untuk bertanya, mengkomunikasikan apa yang diinginkan dan konsep-konsep yang ia miliki.
Berdasarkan teori Brown pada tahun 1973 tentang perkembangan bahasa, terdapat 5 tahap perkembangan bahasa yang dialami seorang anak, tanpa peduli budaya dan lingkungan tempat tinggal anak tersebut.
DAFTAR ISI
Sekitar usia 2 bulan, bayi mulai membuat bunyi vokal.
Sekitar usia 6 bulan, bayi mulai menambahkan bunyi konsonan pada huruf vokal untuk mengoceh, dan berulang, sehingga terdengar seperti bunyi yang berirama.
Kira-kira sebelum berusia setahun, kebanyakan anak mulai mampu menyebutkan kata-kata sesungguhnya. Kata-kata tersebut biasanya berupa kata benda yang merepresentasikan sebuah makna tertentu. Misal, “susu..” artinya bayi menginginkan minum susu atau bayi sedang menyampaikan bahwa ia sedang minum susu.
Sekitar 18 bulan, balita mulai menyambungkan kata-kata hingga menjadi bentuk kalimat yang singkat. Misalnya “mama pergi”, “da-da ayah”, atau “(nama bayi)/saya lagi makan”.
Sesuai dengan perkembangan anak, dan usia siap untuk bersekolah, anak belajar bentuk-bentuk gramatikal dan meningkatkan jumlah perbendaharaan kata yang diketahui. Semakin banyak kata yang diketahui, semakin dekat pula usia mentalnya menjadi dewasa.
(photo: madeformums.com)