HUMBEDE.COM – Grosir atau grosiran jika disederhanakan bisa diartikan sebagai perdagangan yang dilakukan dalam jumlah besar. Anda mungkin sering mendapati beberapa toko yang menggunakan kata grosir. Nah, di tempat itulah Anda dapat melakukan proses jual beli untuk membeli barang dalam jumlah banyak dengan harga yang biasanya lebih murah dibanding membeli dengan cara eceran.
Untuk para penjual pakaian, sepatu, tas dan barang lainnya, barang yang dijual dengan cara grosiran akan memberikan keuntungan lebih untuk mereka, karena itu para pengecer lebih senang membeli dalam bentuk grosir dibanding eceran. Untuk toko eceran sendiri mungkin tidak terlalu banyak untuk setiap kota, misalnya saja di kota Makassar.
Di Makassar hanya ada 2 pusat toko grosir yang dapat Anda kunjungi yaitu Pasar Sentral dan Pasar Butung. Meskipun menggunkan nama pasar, namun pasar ini tidak seperti pasar tradisional pada umumnya. Kedua pasar ini tidak menjual sayur atau ikan, melainkan barang-barang grosir yang bisa Anda cari sesuai kebutuhan.
Nah, untuk mengetahui lebih jauh mengenai dua pusat grosir terbesar di Makassar ini, yuk simak artikel berikut.
DAFTAR ISI
Dalam catatan sejarah Kota Makassar, Pasar Sentral sudah mulai beroperasi sejak zaman penjajahan. Dulu, Pasar Sentral lebih dikenal dengan nama Pasar Cina karena lokasinya yang dekat dengan kawasan permukiman dan bisnis Cina.
Namun, saat H.M. Daeng Patompo menjadi wali kota di Makassar, pasar yang semula terletak di Jalan Lombok, berpindah ke Jalan Irian. Seiring dengan perkembangan kota makassar, akhirnya pasar inipun diperluas hingga akhirnya diganti dengan nama Pasar Sentral atau yang yang lebih akrab dikenal dengan nama Sentral.
Pasar Sentral sendiri menjual barang-barang grosiran tentunya. Anda dapat membeli berbagai jenis barang mulai dari kain, baju, jilbab, aksesoris, sepatu, sendal, kue-kue dan barang lainnya. Selain itu, beberapa toko juga memperdagangkan barang eceran, bahkan emas pun bisa Anda jumpai di pasar ini.
Meskipun sudah mengalami banyak musibah kebakaran, namun pasar ini tetap menjadi pasar yang banyak dikunjungi setiap harinya, ini bisa Anda lihat dari kemacetan yang terjadi saat Anda mengunjungi pasar ini.
Pasar Butung yang letaknya tidak terlau jauh dari Pasar Sentral menjadi pusat grosir yang paling banyak dikunjungi para pendatang lokal dan juga menjadi pasar dengan pemasukan paling besar dibandingkan dengan pasar lainnya. Pasar yang dulunya diberi nama oleh Belanda dengan nama PasserBoetoeng ini didominasi oleh penduduk asal Buton.
Namun seiring perkembangan Kota Makassar, terjadi banyak perubahan. Misalnya saja, dulu di Pasar Butung ini Anda dapat menikmati makanan atau jajanan pasar. Tetapi saat ini, pasar yang terletak di sekitaran Jalan Sulawesi ini sudah menjadi pusat grosir.
Di Pasar Butung Anda dapat membeli barang sesuai dengan kebutuhan. Sama dengan Pasar Sentral, di Pasar Butung juga bisa Anda jumpai toko eceran. Untuk harga, Pasar Butung lebih menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan dengan Pasar Sentral, tapi jika Anda mahir menawar mungkin harga yang lebih murah akan Anda dapatkan.
Untuk akses ke pasar ini juga cukup mudah. Anda bisa menggunakan transportasi umum atau bisa menggunakan becak dari Pasar Sentral.
Keuntungan lain dari Pasar Butung, tempatnya yang sudah lebih modern dan dilengkapi dengan pendingin akan lebih membuat Anda nyaman berbelanja tentunya.
**
Nah, jika ingin berbelanja grosiran, dari kedua pasar di atas yang mana yang akan Anda kunjungi? Oya, penting untuk dingat, saat berbelanja hindari menggunakan perhiasan secara berlebihan dan tetap waspada menjaga barang belanjaan Anda.
Semoga bermanfaat.