HUMBEDE.COM – Saat tampil dalam acara ‘Just Alvin,’ Marshanda mengatakan dirinya memiliki penyakit gangguan bipolar II. Tapi apa itu gangguan bipolar?
Gangguan bipolar adalah suatu kondisi mental yang menyebabkan seseorang berfluktuasi antara mania dan depresi.
Hal ini ditandai dengan pergeseran yang tidak biasa dalam tingkat suasana hati dan energi. Gangguan bipolar juga kadang-kadang disebut “penyakit manik-depresif.”
Gangguan bipolar dapat merusak hubungan, menghambat kinerja di tempat kerja atau sekolah, menyebabkan perilaku berbahaya atau berisiko, dan bahkan menyebabkan pemikiran bunuh diri. Tapi gangguan bipolar dapat diobati dan dikelola.
DAFTAR ISI
Ada beberapa jenis gangguan bipolar:
– Gangguan bipolar I
Gejala utamanya ialah satu atau lebih episode manik atau episode campuran yang tidak dijelaskan oleh kondisi medis lain, dan yang bukan hasil dari obat atau zat lain.
– Gangguan bipolar II
Gejala utama dari gangguan bipolar II adalah terjadinya satu atau lebih episode depresi mayor disertai dengan setidaknya satu episode hypomanic. Gejala menyebabkan penderitaan yang signifikan atau penurunan kerja, di sekolah, atau dalam usaha pribadi lainnya.
Sering, orang dengan gangguan bipolar II tidak ingat episode manik.
– Cyclothymic
Gangguan ini menyebabkan perubahan suasana hati yang kurang parah dibandingkan dengan bipolar I atau II. Gejala termasuk perubahan cepat dalam suasana hati. Hal ini lebih sering terjadi pada orang yang memiliki episode pertama di usia yang lebih muda.
– Tidak spesifik
Seseorang dapat didiagnosis dengan klasifikasi ini jika ia memiliki terlalu sedikit gejala atau gejala yang dimiliki tidak bertahan cukup lama untuk memenuhi kriteria diagnostik untuk gangguan bipolar lainnya.
– Gangguan bipolar siklus cepat
Ini adalah diagnosis yang diberikan ketika seseorang telah memiliki perubahan yang cepat dalam suasana hati dengan empat atau lebih episode depresi mayor, mania, hypomania, atau gejala campuran dalam setahun.
Penyebab pasti dari gangguan bipolar tidak diketahui. Tetapi penelitian telah mengungkapkan beberapa faktor potensial:
– Genetika
Gangguan bipolar tampaknya menurun dalam beberapa keluarga, tetapi memiliki keluarga dengan gangguan bipolar tidak berarti bahwa Anda akan memiliki kondisi tersebut. Para peneliti telah menemukan beberapa gen yang terkait dengan gangguan bipolar.
– Kelainan biologi
Pencitraan otak dan jenis-jenis penelitian membantu mengungkap perbedaan pada otak penderita gangguan bipolar. Pentingnya perbedaan ini masih belum pasti. Tetapi beberapa penemuan penting telah dibuat.
Sebagai contoh, beberapa orang dengan gangguan bipolar memiliki aliran darah dan perbedaan struktural dalam bagian otak yang mengatur suasana hati dan pengendalian impuls.
– Neurotransmiter rusak
Neurotransmitter merupakan bahan kimia yang terbentuk secara alami dalam otak dan sistem saraf. Mereka memfasilitasi komunikasi antar sel.
Pada mereka dengan gangguan bipolar, peneliti telah menemukan terhambatnya produksi dan fungsi neurotransmitter yang memainkan peran penting dalam regulasi suasana hati.
Untuk mendiagnosa gangguan bipolar, spesialis kesehatan mental akan melakukan evaluasi psikologis yang mendalam dan bertanya tentang pikiran, perasaan, dan perubahan suasana hati.
Dokter mungkin meminta pasien untuk membuat grafik-suasana catatan harian suasana hati seseorang, pola tidur, dan faktor-faktor lain yang dapat membantu diagnosis. Ini akan membantu spesialis menentukan apakah pasien memenuhi kriteria terhadap bentuk gangguan bipolar.
Seorang dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk menyingkirkan kondisi yang dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan gangguan bipolar.
Gangguan bipolar memerlukan pengobatan seumur hidup, bahkan ketika orang yang terkena merasa baik-baik saja. Seorang psikiater atau profesional kesehatan mental lainnya terampil dalam mengobati gangguan bipolar.
Rencana perawatan mungkin termasuk kombinasi obat, terapi, dan perawatan lain yang mungkin diperlukan, seperti rehabilitasi dari penyalahgunaan zat. Rawat inap mungkin diperlukan jika seseorang berperilaku berbahaya, merasa ingin bunuh diri, atau terpisah dari realitas.
Psikiater biasanya merekomendasikan obat sebagai langkah pertama, untuk menyeimbangkan suasana hati dan mengendalikan gejala secepat mungkin. Setelah gejala dikelola, menjaga pengobatan dibutuhkan untuk mengelola gangguan bipolar dalam jangka panjang. Tanpa itu, risiko kambuh lebih tinggi, dan ada kemungkinan besar bahwa perubahan suasana hati kecil bisa berubah menjadi depresi.
Beberapa orang dengan gangguan bipolar mendapatkan keuntungan yang besar dari perawatan psikiatris di rumah sakit. Dalam lingkungan rumah sakit, pasien bisa mendapatkan bantuan menstabilkan suasana di lingkungan yang aman.
Pilihan lain untuk dipertimbangkan adalah program pengobatan rawat inap atau parsial, yang memberikan dukungan dan atau konseling sampai gejala berada di bawah kendali.
Sejumlah obat-obatan yang digunakan untuk mengobati gangguan bipolar, termasuk stabilisator suasana hati, antidepresan, dan obat-obatan yang mengurangi kecemasan.
Tergantung pada jenis gangguan bipolar dan gejala individu seseorang, riwayat kesehatan, dan kesehatan secara keseluruhan, ia mungkin diresepkan salah satu atau kombinasi obat ini.
Beberapa obat yang paling sering diresepkan untuk gangguan bipolar meliputi:
– Lithium
– Antikonvulsan
– Antipsikotik, seperti: olanzapine (Zyprexa), risperidone (Risperdal), quetiapine (Seroquel)
– Antidepresan
– Benzodiazepin
(photo: www.tabletsmanual.com)