HUMBEDE.COM – Kadang seorang anak menghisap jempol menjadi hal yang lucu, tetapi kadang juga bisa menjadi masalah.
Beberapa orang tua mungkin menganggap anak mereka yhanya sekedar ingin bermain-main dan tidak akan menjadi sebuah kebiasaan.
Faktanya, menghisap jari dapat membuat anak menjadi kecanduaan dan akhirnya akan melakukannya terus menerus.
Khalid I. Afzal, MD, asisten profesor dan direktur Pediatric Psychiatry Consultation Liaison-Service di University of Chicago Medical Center, mengatakan kegiatan menghisap adalah refleks survival yang sudah dilakukan anak saat berusia 15 minggu saat berada dalam rahim dengan menghisap ibu jari mereka.
Meskipun sebagian besar anak akan berhenti menghisap jempol saat menginjak usia 2 atau 3 tahun, namun tidak jarang beberapa anak akan tetap menghisap jempol hingga usia 7 tahun.
Salah satu kerugian yang akan terjadi jika anak Anda terus menghisap jempol yaitu saat berada pada usia yang lebih tua, akan mengganggu keselarasan gigi dan bahkan meningkatkan kemungkinan gigi berlubang, kata Dr. Afzal.
Karena itu, sebagai orang tua Anda perlu menekan kebiasaan menghisap jempol yang dilakukan anak Anda seperti yang kami rangkum dari beberapa ahli mengenai apa yang harus Anda lakukan untuk membuat anak berhenti menghisap jempol.
DAFTAR ISI
Menghentikan kebiasaan anak menghisap jari saat memasuki usia 18 bulan, akan lebih baik dibanding menghentikannya saat usia 2-3 tahu kata Alan Greene, MD, profesor klinis pediatri di Stanford University School of Medicine di Palo Alto, California dan penulis Feeding Baby Green.
Delapan belas bulan adalah usia ketika anak mulai memungut benda dan memegang mainan, jempol yang menjadi objek mereka akan lebih baik untuk digantikan dengan membuat pengalihan, seperti menggunakan selimut favorit, boneka binatang, boneka, atau mainan, yang dapat mengalihkan dari ibu jari, kata Dr. Greene
Berpura-puralah tidak melihat apa yang dilakukan anak kemudian gunakan pengalihan.
Jika Anda memberitahu anak Anda untuk berhenti mengisap ibu jarinya atau Anda menarik ibu jarinya keluar dari mulutnya, itu akan membuat mereka lebih kuat dan sering mengisap jempol, tutur Greene.
Ketika Anda melihat anak Anda mengisap ibu jarinya, cobalah untuk mengalihkan perhatiannya dengan kegiatan yang mengharuskannya menggunakan kedua tangannya.
Greene menyarankan memberikan sesuatu seperti cup pop dengan air di dalam, di mana ia membutuhkan dua tangan untuk memutarnya agar terbuka untuk diminum atau coba memberikan mainan yang membutuhkan dua tangan.
Afzal mengatakan, para orang tua sebaiknya tidak memarahi atau menghukum anak-anak mereka saat menghisap ibu jari. S
ebaliknya, memberi mereka hadiah ketika mereka tidak menghisap jempol mereka seperti sebuah pelukan, kata-kata manis, mainan, makanan ringan, atau tamasya khusus.
Ketika anak Anda sudah sangat sulit untuk menghentikan kebiasaan tersebut, buatkan jadwal dan waktu kapan dan di mana dia bisa melakukan kebiasaannya.
Misalnya saat berada di sekolah, katakan untuk tidak menghisap jempol, kata Afzal. Ini membantu memberdayakan anak Anda, dan akhirnya anak akan berhenti.
Anak-anak yang tertekan, lelah, atau mengalami kesulitan perkembangan akan sering menghisap jempol mereka, kata Greene. Jika itu menjadi masalah pada usia yang lebih tua, sebaiknya buat beberapa perubahan seperti menetapkan waktu tidur lebih awal, penjadwalan kegiatan lebih sedikit, atau memeriksakannya pada dokter.
Tanda lain yang mungkin menjadi tanda anak Anda sedang mengalami masalah yaitu jika anak Anda berhenti menghisap jempolnya dan kemudian mulai lagi pada usia lanjut. “Ini adalah tanda yang sangat signifikan,” kata Afzal.
Ini bisa berarti anak Anda mengalami kecemasan dan harus diselidiki. Kunjungi dokter anak yang mungkin membuat rujukan ke seorang psikiater anak.
Tips: Jika anak tidak juga berhenti menghisap jari, gunakan jus sayuran untuk menghentikannya. Oleskan jus sayuran pada ibu jari anak ketika dia tertidur. Jika hal ini tidak membuatnya berhenti menghisap, maka akan membantunya mengetahui rasa dari sayuran.
Untuk melakukan strategi-strategi ini dibutuhkan kesabaran lebih. Tetapi jika tidak ada kemajuan apapun, pilihan terbaik mungkin menunggu anak berhenti menghisap jempol secara alami.
(photo: health.howstuffworks.com)