3 Perilaku Buruk Orang Tua yang Dapat Mempengaruhi Perilaku Anak

waktu baca 3 menit
Rabu, 7 Mei 2014 21:46 0 14 Amanda
 

HUMBEDE.COM – Mendidik anak merupakan topik yang cukup luas dan selalu dibicarakan, karena perkara mendidik anak selalu memiliki hal yang baru seiring perkembangan jaman yang secara langsung juga mempengaruhi karakteristik anak.

Hal ini pula yang menyebabkan pola mendidik anak jaman sekarang berbeda dengan beberapa tahun silam dan orang tua seakan ‘dipaksa’ untuk mengikuti pola perubahan ini.

3 Perilaku Buruk Orang Tua yang Dapat Mempengaruhi Perilaku Anak

Mendidik anak selalu berkaitan dengan memberi pengarahan terutama dalam kehidupan yang bersangkutan dengan lingkungan sosial mereka. Lingkungan sosial ini tanpa kita sadari turut memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan si anak.

Mendidik tidak hanya berarti memberi contoh yang benar seperti yang juga telah diajarkan oleh orang tua kita dahulu, misalnya. Namun juga mengetahui secara lebih dalam tentang contoh yang kita berikan tersebut apakah memang mampu memberikan pengaruh positif seperti yang kita inginkan.

Tanpa kita sadari, perilaku kita sehari-sehari, sekecil apapun itu dapat diserap oleh anak, baik diingat, ditiru maupun diaplikasian ke kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah beberapa kebiasaan orang tua yang dapat memberi pengaruh buruk terhadap anak.

DAFTAR ISI

1. Membela Walaupun Salah

Pernahkah anda berupaya menghibur anak yang terjatuh karena tersandung meja dengan cara ‘memarahi’ meja tersebut, seakan benda mati itulah yang salah sehingga menyebabkan anak Anda terjatuh.

Setelah dihibur dengan kebohongan kecil tersebut, biasanya anak berhenti menangis.

Hal seperti ini sangat sering dilakukan, namun tanpa kita sadari dapat memberi pengaruh buruk pada anak, seperti menyalahkan sesuatu berdasarkan akibat dan tidak melihat penyebabnya.

Jika hal semacam itu terjadi, katakan dengan cara lain misalnya agar anak Anda lebih berhati-hati kalau berjalan, atau hibur dia dengan semangat bahwa jatuh bukanlah hal yang sangat buruk dan lain sebagainya.

2. Berbohong Kecil

Berbohong kecil memang merupakan hal yang biasa dilakukan, terutama jika ada kaitannya untuk menghibur si kecil agar tak menangis atau marah sehingga malah merepotkan.

Misalnya saat Anda ingin pergi bekerja dan anak tidak boleh ikut namun terus merengek untuk mengikuti anda. Biasanya kebohongan kecil yang dikatakan adalah ayah atau ibu akan pergi sebentar saja dan akan kembali lagi.

Namun pada kenyataannya, Anda langsung pergi ke tempat kerja dan merasa ‘berhasil’ memberi janji kecil yang dapat menghindari anak untuk terus merengek pada Anda.

Hal semacam ini mengajarkan pada anak bahwa berbohong bukan merupakan masalah besar, dan tanpa kita sadari, anak tentu tahu jika telah dibohongi.

Sebaiknya ajarkan dan katakan pada anak jika mereka tidak bisa mengikuti Anda bekerja, namun Anda akan selalu mengajak mereka jika anda pergi ke kebun binatang atau tempat wisata lainnya.

3. Perintah Sepihak

Mungkin Anda pernah mendengar perintah seperti “Pokoknya ibu tidak mau tahu, kamu harus..” atau “Pokoknya tidak bisa. Tidak bisa”. Beberapa argumen ‘sepihak’ seperti ini cukup sering digunakan orang tua sebagai ‘jurus’ melarang anak melakukan suatu hal yang tidak kita sukai.

Hal tersebut dapat dibenarkan dalam beberapa kasus yang sudah tidak bisa ditolerir lagi. Namun sebaiknya, Anda tetap memberi penjelasan mengapa hal tersebut dilarang.

Cara lain yang dapat dilakukan adalah memberi pilihan, misalnya saat anak tidak mau makan malam, beri pilihan untuk menghabiskan makanannya atau tidak ada dongeng sebelum tidur dan lain sebagainya.

Cara ini dapat membuat anak berpikir dan dapat membantu mereka untuk mempertimbangkan sesuatu.

***

Itulah 3 kebiasaan orang tua yang dapat memperngaruhi perilaku anak. Tetaplah mendidik anak dengan cara yang bijak.

Semoga bermanfaat!