6 Vitamin yang Penting Selama Masa Kehamilan

Selama masa kehamilan, ibu hamil (bumil) harus melakukan check-up teratur, diet sehat dan seimbang, istirahat cukup dan mendapatkan vitamin dan mineral yang cukup selama sembilan bulan.

Ramon Emilio Roces, MD, dokter kandungan dari Filipina mengatakan kebanyakan dokter kandungan Filipina merekomendasikan mengambil suplemen vitamin karena ada kebutuhan dosis tambahan vitamin dan mineral selama masa kehamilan.

Vitamin Masa Kehamilan

Lebih mudah memberikannya dalam bentuk suplemen dibandingkan dengan menghitung peningkatan nutrisi tertentu dalam diet.

DAFTAR ISI

1. Asam folat

Asam folat dapat membantu mengurangi resiko cacat tabung saraf, seperti spina bifida, bibir sumbing dan beberapa kelainan jantung pada janin. Tulang belakang terbentu segera setelah terjadi pembuahan, bahkan sebelum wanita menyadari mereka hamil.

Dengan demikian, penting sekali semua wanita usia subur mendapatkan asam folat sesuai dengan jumlah harian yang disarankan, yakni 400 mikrogram.

2. Vitamin B Kompleks

Vitamin B komplek (B1, B6 dan B12) sangat penting bagi otak bayi dan perkembangan sistem saraf pusat. Ini membantu mengurangi morning sickness, kram kaki, mati rasa di tangan dan jari.

Kekurangan vitamin B1 (thiamin) dapat meningkatkan resiko ibu terkena beri-beri yang selanjutnya dapat merusak jantung dan paru-paru bayi. Makanan yang mengandung thiamin misalnya whole grain, gandum dan telur.

Vitamin B6 (pyridoxine) membantu perkembangan otak bayi dan sistem saraf pusat, juga membantu mengurangi morning sickness. Vitamin B6 dapat ditemukan pada pisang, semangka, dan dada ayam.

Vitamin B12 (cobalamin) diperlukan untuk pembentukan sel darah merah, fungsi neurologis dan sintesis DNA. Bisa ditemukan pada ikan, daging, unggas, telur, susu dan produk susu. Vitamin ini pada umumnya tidak terdapat pada sayuran, tapi sereal bisa menjadi alternatif makanan vitamin B12 untuk para vegetarian.

3. Kalsium

Kebutuhan terhadap kalsium meningkat pesat pada masa kehamilan, yang penting untuk perkembangan tulang bayi dan juga bisa menurunkan tekanan darah ibu. Kekurangan kalsium pada menyebabkan osteoporosis di kemudian hari dan mengurangi kekuatan tulang bayi.

Kalsium ditemukan di dalam produk susu, seperti susu, keju, yoghurt, bayam, tahu dan brokoli.

4. Zat besi

Zat besi diperlukan dua kali lipat dari biasanya untuk wanita hamil. Dr. Nunez Roces menjelaskan bayi akan banyak mengambil zat besi dari ibunya. Kekurangan zat besi mempertaruhkan ibu dalam bahaya kehilangan banyak darah saat melahirkan. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel darah merah bayi.

Suplemen zat besi biasanya diresepkan setelah trimester pertama, setelah gejala mual dan muntah menghilang. Disarankan bagi wanita hamil mengonsumsi suplemen zat besi dengan jus jeruk atau jus buah karena vitamin C dapat membantu dalam penyerapan zat besi.

Zat besi ditemukan pada daging merah, sayuran, biji-bijian dan sereal.

5. Vitamin E

Vitamin E membantu dalam pembentukan otot bayi dan sel darah merah. Kekurangan vitamin E dikaitkan pada bayi yang lahir dengan berat badan rendah. Namun, terlalu banyak vitamin E bisa beresiko bayi lahir dan meninggal.

Oleh karena itu, sangat-sangat penting bagi Anda untuk mempertimbangkan nasihat dokter sebelum mengonsumsi vitamin E. Anda dapat menemukan vitamin E di dalam makanan seperti minyak sayur, kacang-kacangan dan sereal.

6. Zinc

Zinc (seng) adalah mineral yang sangat penting untuk pertumbuhan sel pada bayi yang belum lahir. Zinc dapat ditemukan pada daging merah, unggas, kacang-kacangan, biji-bijian dan produk susu.