Ketika digagalkan atau saat merasa kalah, banyak anak yang cenderung bereaksi sangat keras, bahkan hingga melempar dan merusak barang yang ada di dekatnya dengan sengaja.
Hal ini terjadi karena mereka tidak mampu mengatasi emosi negatif yang kuat dengan cara yang benar, maka dari itu mereka mengganggu ataupun mencari perhatian orang tua mereka serta belajar untuk berperilaku dengan cara yang tidak dapat diterima secara sosial.
Tentu saja keadaan ini harus dihentikan sesegera mungkin, karena jika tidak anak Anda akan sesering mungkin melakukan kebiasaan buruk ini. Tapi bagaimana cara yang tepat untuk menyalurkan kemarahan mereka?
Anda mungkin terkadang kurang mampu mengantisipasi bahwa beberapa hal kecil yang Anda anggap sepele justru akan memicu kemarahan anak Anda, dan seorang anak akan mengungkapkan hal itu sehingga membuat kemarahannya dirasakan oleh semua orang di sekitar. Pastinya Anda akan merasa terkejut tapi Anda bisa mencoba membantu anak Anda mengontrol emosi mereka.
DAFTAR ISI
Mintalah anak untuk berjalan berkeliling di sekitar ruangan di dalam rumah Anda, ataukah di sekitar halaman sebanyak 30 hingga 50 kali, sambil menghitung dengan suara keras.
Dalam beberapa kasus, cara ini cukup efektif untuk dilakukan. Menghitung akan membuat anak mengalihkan perhatian, hingga akhirnya anak akan merasa bosan dengan sendirinya dan melupakan kemarahan mereka.
Minta anak Anda untuk mengekspresikan kemarahannya dengan berteriak sekeras mungkin. Bila anak tidak mampu mengungkapkan emosinya dalam kata-kata, cukup minta mereka untuk berteriak.
Namun pertimbangkan untuk membawa anak Anda ke tempat yang lebih tertutup agar tidak mengganggu ketenangan para tetangga. Hal ini akan menenangkan perasaan anak dan membuatnya merasa lega dan puas.
Anda dapat menawarkan selembar besar kertas karton atau kertas bekas yang sudah tak terpakai untuk dirobek oleh anak Anda. Dengan cara ini, anak akan membuat banyak kebisingan dan merasa lebih kuat setelah menghancurkan sesuatu.
Berikan saran pada anak Anda untuk berjalan keluar rumah untuk merenungkan diri. Atau Anda dapat memperbaiki suasana hati mereka dengan mengajaknya bermain.
Carilah permainan yang penuh tantangan untuk membuat anak fokus dan melupakan kemarahannya. Cara ini akan dapat meningkatkan mood anak dan membuatnya tertawa.
Salah satu ide terbaik untuk membantu anak mengontrol amarah adalah dengan berolahraga. Ajak anak Anda bermain bola ataukah kasti untuk membuat anak berkonsentrasi pada hal tersebut. Lewat olahraga ini, mereka dapat menyalurkan emosinya dengan cara yang positif.
**
Sebenarnya mengeluarkan emosi bukanlah hal yang buruk. Ini lebih baik daripada memendamnya seorang diri yang kemudian dapat berpengaruh pada kesehatan mental anak. Jadi tidak ada salahnya untuk mengungkapkan amarah, hanya saja kemarahan tersebut tidak untuk dibagi pada orang lain.
Anak-anak memang selalu bereaksi kuat terhadap kemarahan dan frustrasi yang mereka rasakan. Satu hal yang mereka butuhkan adalah dorongan dari keluarga mereka untuk mengarahkan emosi dengan cara yang lebih aman.
Jangan sesekali membalas kemarahan anak dengan emosi yang sama. Berikan pengertian yang halus dan mudah dimengerti kepada anak Anda untuk belajar mengontrol emosinya.