Anda penyuka yoghurt? Memang nikmat menyantap rasa makanan yang satu ini.
Makanan yang merupakan produk fermentasi susu ini, selain tersedia di pasaran dalam beraneka varian rasa, ia juga bertekstur lembut dengan ciri khas rasa aslinya yang unik, sedikit asam dan kecut, serta telah umum diketahui memiliki khasiat yang menyehatkan.
Yoghurt baik bagi pencernaan dan juga kaya akan serat. Tapi tak hanya sampai di sana, sebuah riset memasukkan yoghurt sebagai makanan yang disarankan menjadi konsumsi mingguan untuk memperoleh khasiat tambahan.
Empat porsi yoghurt seminggu dapat mengurangi peluang terkena diabetes hingga seperempatnya, demikian temuan studi sebagaimana dikutip dari The Telegraph, Kamis (06/02/14).
DAFTAR ISI
Mengonsumsi empat setengah mangkuk dari 125 gram yoghurt per minggu nampaknya mengurangi resiko perkembangan penyakit ini hingga 28 persen, ungkap hasil temuan para ilmuwan dari Cambridge University.
Pengonsumsian lebih tinggi dari produk fermentasi susu rendah lemak lainnya seperti keju lembut dan fromage frais nampaknya juga melindungi dari penyakit tersebut, mengacu pada studi terhadap lebih dari 4.000 orang.
Meningkatnya kadar obesitas di Britania Raya menunjukkan bahwa angka diabetes telah berlipat ganda menjadi lebih dari 3 juta dalam kurun lima belas tahun tahun tahun dan diperkirakan akan berlipat ganda lagi dalam hitungan satu dekade.
Riset mengumpulkan catatan harian dari rangkaian makanan dan minuman yang dikonsumsi dalam seminggu oleh 4.225 sukarelawan selama 11 tahun, termasuk 753 orang yang mengalami diabetes tipe 2.
Mereka dengan konsumsi tertinggi produk fermentasi rendah lemak seperti yoghurt, fromage frais, dan keju rendah lemak – rata-rata 24 persen lebih kecil resikonya mengalami diabetes selama periode penelitian tersebut.
Saat yoghurt diuji secara terpisah, ia dikaitkan dengan 28 persen pengurangan resiko diabetes 2, dengan manfaat paling besar ditemukan pada konsumsi empat setengah mangkuk standar per minggunya.
Dr Nita Forouhi, dari Unit Epidemiologi Dewan Riset Medis (Medical Research Council Epidemiology Unit) mengatakan: “Riset ini menggarisbawahi bahwa makanan tertentu dapat memiliki peranan penting dalam pencegahan diabetes tipe 2.”
“Di waktu dimana kita memiliki banyak bukti lainnya bahwa mengonsumsi sejumlah besar makanan tertentu, seperti gula tambahan dan minuman berpemanis, buruk bagi kesehatan kita, sangatlah menentramkan hati mendapatkan pesan tentang makanan lainnya seperti yoghurt dan produk fermentasi susu rendah lemak, yang dapat berdampak baik bagi kesehatan kita.”
Studi yang dipublikasikan dalam Diabetologia, jurnal Asosiasi Eropa Untuk Studi Diabetes (European Association for the Study of Diabetes) , tak menemukan kaitan penyebab antara konsumsi yoghurt dan rendahnya resiko diabetes – yang berarti mungkin saja mereka yang memakan yoghurt secara teratur memiliki gaya hidup yang lebih sehat lewat cara yang lain.
Namun periset mengatakan mungkin bakteri probiotik dan bentuk khusus vitamin K, famili menaquinone, yang dikaitkan dengan fermentasi produk susu, yang menyediakan perlindungan terhadap diabetes.
Produk susu merupakan sumber yang penting bagi protein, vitamin, dan mineral kualitas tinggi.
Meski begitu mereka juga sumber lemak jenuh sehingga orang-orang disarankan agar tak memakannya dalam jumlah besar dan memiliih opsi yang lebih rendah lemak.
(Foto: Wikipedia.org)