Apa Sajakah Manfaat Kesehatan Asparagus?

waktu baca 3 menit
Senin, 10 Feb 2014 21:02 0 31 Riyadh
 

Asparagus dinilai sebagai kenikmatan makanan dari dunia sayur-sayuran. Asparagus terkenal akan rasanya yang unik, kuat, nan lezat.

Ada beragam varietas asparagus di berbagai belahan dunia yang meliputi varietas Inggris dan Amerika yang berwarna hijau, asparagus Prancis yang berwarna ungu, serta asparagus Spanyol dan Denmark yang berwarna putih.

Asparagus sebagaimana kebanyakan sayuran lainnya dipenuhi dengan beragam kandungan vitamin dan mineral, ditambah lagi sayuran ini juga bersifat diuretik dikarenakan berfungsi mendorong kelancaran buang air kecil.

Manfaat Kesehatan Asparagus

Pada artikel berikut ini, sebagaimana dilansir dalam Medical News Today, Jumat (31/01/14) akan dibahas rincian nutrisi asparagus, beberapa potensi manfaat kesehatan dari mengonsumsinya, serta resiko dan peringatan yang perlu diketahui.

Rincian nutrisi asparagus

Nutrisi asparagus terdiri dari vitamin, mineral, dan serat makanan.

Vitamin dan mineral – asparagus merupakan sumber vitamin B, kalsium, zinc, dan magnesium yang sangat baik. Sayuran ini juga mengantung kadar yang cukup tinggi dari beta-karoten, vitamin C, vitamin E, vitamin K, thiamin, riboflavin, rutin, niasin, asam folik, zat besi, fosfor, tembaga, potassium, selenium dan mangan.

Serat makanan – asparagus sangat kaya akan serat makanan. 100 gram penyajian sayuran ini mengandung sekitar 2,1 gram serat makanan.

Manfaat kesehatan asparagus

Fisikawan abad kedua Galen menggambarkan asparagus “membersihkan dan menyembuhkan” dan riset mengindikasikan bahwa memakan asparagus memiliki manfaat kesehatan seperti dapat membantu mengontrol diabetes, berfungsi sebagai diuretik yang mendorong kelancaran buang air kecil, mencegah batu ginjal, dan mengurangi resiko kecacatan pada pembuluh syaraf bayi.

Mengurangi resiko diabetes – Riset di Universitas Karachi, Pakistan, menemukan bahwa memakan asparagus dapat membantu mengontrol diabetes tipe 2.

Penelitian dari Pakistan ini dipublikasikan dalam the British Journal of Nutrition. Menurut penulis riset tersebut, asparagus membantu “mendorong efek anti-diabetik dengan meningkatkan sekresi insulin, fungsi sel ?, bersamaan pula dengan peningkatan keadaan antioksidannya.”

Bertindak sebagai diuretik dan mencegah pembentukan batu ginjal – Fungsi diuretik berarti membantu kelancaran buang air kecil bagi pengonsumsi asparagus Menurut artikel berjudul “Chemical constituents of Asparagus”, yang dipublikasikan dalam jurnal Pharmacognosy Review, asparagus “membantu membersihkan ginjal dan mencegah pembentukan batu ginjal”.

Mengurangi resiko cacat pembuluh syaraf pada bayi yang baru lahir – Asparagus mengandung nyaris separuh folat dari jumlah asupan harian yang direkomendasikan para ahli. Dan folat inilah yang membantu pencegahan terjadinya kecacatan pembuluh syaraf pada bayi.

Menurut KidsHealth.org, terdapat beragam studi yang telah menunjukkan bahwa “wanita yang mendapat 400 mikrogram (0.4 miligram) setiap hari pada masa awal kandungan dan kehamilan mengurangi resiko bayi mereka terlahir dengan kecacatan serius pembuluh syaraf (kecacatan lahir yang diakibatkan oleh perkembangan otak dan urat syaraf tulang belakang) hingga 70%.” Maka dari itu, mengonsumsi asparagus sangat bermanfaat bagi para ibu hamil.

Risiko dan peringatan

Anda tak semestinya makan asparagus jika memiliki alergi terhadap makanan. Orang yang sensitif saat mengonsumsi sayur-sayuran dari famili Liliaceae (seperti bawang-bawangan) perlu berhati-hati, karena mereka beresiko tinggi juga alergi terhadap asparagus.

(Foto: junbelen.com)