Makan bakso atau pangsit kurang lengkap rasanya bila tanpa seledri. Potongan kecil sayuran hijau ini bersama bawang goreng menjadi tambahan pas bagi kebanyakan kuliner di Indonesia.
Namun, hanya karena biasa disajikan sebagai tambahan lantas sayur ini dianggap sayuran biasa, padahal sesungguhnya potensi khasiat kesehatan yang dimiliki seledri tergolong luar biasa.
Seledri adalah jenis sayuran yang tergolong ke dalam famili Apiaceae. Sayuran ini terkenal dengan batangnya yang renyah, dimana orang sering mengonsumsinya sebagai tambahan makanan yang rendah kalori. Meski begitu, seledri bukan sekedar makanan rendah kalori yang baik.
Terdapat beberapa alasan mengapa mungkin Anda ingin memasukkan sayuran ini dalam pola diet Anda.
Sebagaimana diulas dalam Medical News Today, Sabtu (01/02/14), seledri dinilai bermanfaat bagi alat pencernaan makanan dan sistem kardiovaskuler. Sebagai tambahan, benih tanaman ini juga umum dimanfaatkan untuk membantu meredakan nyeri.
Dalam artikel ini terdapat rincian nutrisi seledri, beberapa manfaat kesehatan potensial yang dikaitkan dengan konsumsi sayuran ini, dan resiko serta peringatan yang perlu diketahui.
DAFTAR ISI
Potensi manfaat kesehatan seledri (termasuk benihnya) meliputi menurunkan tekanan darah, mengurangi resiko kanker, dan mencegah degenerasi mata terkait faktor usia.
Menurunkan tekanan darah
Tak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa benih seledri dapat membantu menurnkan tekanan darah pada manusia. Namun sebuah studi yang dipublikasikan dalam the Journal of Medicinal Food menguji efek dimana ekstrak benih seledri (Apium graveolens) terhadap tekanan darah pada tikus dengan hipertensi,
Penulis dari studi ini menyimpulkan bahwa ekstrak benih seledri memiliki khasiat anti hipertensi, yang nampaknya disebabkan oleh aksi susunan aktif hidrofobik seperti NBP dan dapat dipertimbangkan sebagai agen anti hipertensi pada perawatan kronis tekanan darah yang meningkat.
Pencegahan kanker
Seledri mengandung flavanoid yang disebut dengan luteolin. Peneliti meyakini bahwa flavonoid ini secara khusus dapat memiliki khasiat anti kanker.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Current Cancer Drug Targets menyatakan bahwa “studi epidemiologikal baru-baru ini telah mengatribusikan khasiat pencegahan kanker pada luteolin“. Penulis riset mengatakan bahwa “luteolin menjadikan sel kanker sensitif terhadap cytotoxicity melalui supresi jalan bertahan hidup sel tersebut.”
Manfaat potensial lainnya meliputi : perawatan nyeri sendi, menurunkan tekanan darah, dan menenangkan sistem syaraf. Meski begitu, belum ada cukup bukti ilmiah untuk sepenuhnya mendukung klaim tersebut.
Seledri masuk dalam kelompok kecil makanan yang dapat menyebabkan reaksi alergi paling parah – berpotensi menyebabkan shok anaphylactic yang fatal. Oleh karena itu, bagi mereja yang alergi terhadap sayur-sayuran mesti sangat waspada dan memeriksa label makanan karena sedikit saja kandungan seledri dapat mengakibatkan reaksi alergi.
(Foto: Wikipedia.org)