5 Zat Aditif Berbahaya dalam Roti

5 Zat Aditif Berbahaya dalam RotiRambut manusia, bulu ayam, dan sirup jagung tinggi fruktosa – jika Anda mengonsumsi roti kemasan yang dibeli dari supermarket, bahan-bahan ini kemungkinan ada di dalamnya. Bahkan, banyak roti kemasan yang dijual di Amerika Serikat yang mengandung bahan-bahan yang benar-benar dilarang di banyak bagian lain dunia. Berikut adalah lima zat adiktif yang harus Anda wasppadai saat memilih roti, dilansir dari Care2.com:

1. L-cysteine

L-cysteine merupakan agen pelunak yang sering ditambahkan ke dalam roti dan makanan yang dipanggang lainnya untuk mempercepat pengolahan industrial. Dan meskipun kadang-kadang dibuat di laboratorium, sebagian besar L-cysteine benar-benar berasal dari sumber alami.

Kedengarannya bagus, bukan? Tidak jika itu adalah sumber alami berupa rambut manusia, bulu ayam, dan tanduk sapi, dilarutkan dalam asam sebelum L-cystein diisolasi dan ditambahkan ke roti Anda.

2. Kalium Bromat

Kalium bromat (potassium bromate) mengurangi waktu memanggang dan memperkuat adonan, banyak perusahaan besar menyukainya karena dapat menghemat uang. Tapi tidak begitu besar ketika bicara tentang aspek kesehatannya – kalium bromat dikaitkan dengan tiroid dan kanker ginjal, banyak negara yang melarang penggunaan sepenuhnya, termasuk Uni Eropa, Brazil, Peru, Korea Selatan, dan China.

3. Biji-bijian Olahan

Biji-bijian olahan mungkin tidak terdengar menakutkan, tetapi karena kehilangan semua nutrisi yang dikandungnya, biji-bijian olahan benar-benar sangat buruk bagi Anda. Dengan cepat dipecah menjadi gula sederhana, biji-bijian olahan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah.

Biji-bijian olahan juga telah ditunjukkan membuat kita lebih rentan terhadap resistensi insulin dan tekanan darah tinggi, meningkatkan resiko terkena serangan jantung sebesar 30 persen. Jangan tertipu oleh bahan seperti “enriched wheat flour” – hal itu tidak identik dengan gandum.

4. Azodicarbonamide

Zat aditif yang sulit diucapkan ini meningkatkan tekstur lembut pada roti, dan Anda akan sering menemukanya dalam roti hamburger di restoran makanan cepat saji di Amerika Serikat. Tetapi jika Anda menambahkannya ke makanan di Singapura, Anda akan diberi sangsi hingga 15 tahun penjara. Bagaimana bisa? Ini telah terbukti mengganggu kesehatan pernapasan, menyebabkan asma dan reaksi alergi pada beberapa orang.

5. Sirup Jagung Tinggi Fruktosa

Sirup jagung tinggu fruktosa menambahkan warna coklat bakar pada roti dan membantu adonan mengembang – dan produsen menyukainya karena merupakan gula termurah. Sayang sekali, profesional kesehatan menunjuknya sebagai kontributor terhadap epidemi obesitas. Konsumsi sirup jagung tinggi fruktosa berlebih telah dikaitkan dengan hipertensi, sindrom metabolik, dan banyak lagi.

Nah, mungkin sudah saatnya bagi Anda untuk belajar membuat roti sendiri!