Mata indah dan sehat
Gangguan penglihatan telah lama menjadi problema kesehatan di Indonesia. Menurut data Depkes, satu setengah persen penduduk Indonesia mengalami kebutaan paling banyak disebabkan oleh katarak, disusul glaukoma, kelainan refraksi, gangguan retina, kelainan kornea, dan penyakit mata lainnya. (Survey Kesehatan Indera 1993-1996).
Di Amerika Serikat sebagaimana dilansir Eating Well, lebih dari 8 juta orang menghadapi gangguan penglihatan yang sulit diatasi: degenerasi penglihatan akibat penuaan usia atau yang disebut AMD, age-related macular degeneration.
Lebih lanjut lagi dinyatakan, AMD merupakan penyebab terbesar kebutaan pada usia di atas 60 tahun, yang tidak muncul sampai usia lanjut dikarenakan kerusakan yang terjadi pada dekade sebelumnya dari kehidupan pengidap.
Artinya, tanpa sadar sebagian besar pengidap mengalami degenerasi saat berusia lebih dari 60 tahun, dikarenakan kebiasaan merusak mata yang dijalaninya saat berusia 20,30,40, hingga 50 tahunan. Kebiasaan mereka di masa lalu, membawa konsekuensi di usia lanjut.
Di tengah arus informasi dan teknologi gadget yang semakin berkembang, mata kita dipaksa bekerja keras untuk mengikuti aktivitas digital kita: melihat layar selama berjam-jam. Tidak lagi hanya televisi, tetapi juga laptop, smartphone, sampai handphone yang mengasyikkan namun sangat melelahkan mata.
Ditambah lagi gaya hidup dengan kebiasaan tak sehat lainnya seperti merokok semakin membuat mata kita rentan terhadap gangguan penglihatan ini.
Kabar gembiranya, riset menyatakan resiko itu dapat dicegah. Rachel Johnson, Ph.D., M.P.H., R.D., penasehat untuk majalah EatingWell, mempunyai lima saran untuk perlindungan mata yang bisa Anda lakukan mulai hari ini:
DAFTAR ISI
Orang dengan level anti-oksidan yang rendah rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk degenerasi penglihatan. Hal ini dikarenakan anti-oksidan bersifat protektif.
Karenanya perbanyak asupan anti-oksidan seperti vitamin C (yang banyak terkandung pada jeruk, kiwi, dan brokoli), vitamin E (minyak sayur, kacang, dan alpukat), lalu lutein dan zeaxanthin (nutrien yang banyak terdapat pada sayuran berdaun gelap seperti bayam dan kale).
Bahkan, lutein dan zeaxanthin dapat berfungsi seperti kacamata alami yang membantu pembentukan pigmen penyaring sinar berbahaya.
Mengonsumsi kuning telur menambah asupan lutein dan zeaxanthin, namun banyak dari kita yang takut dengan kadar kolesterolnya. Riset di Universitas Massachusets-Lowell, menganjurkan kita untuk tak terlalu mengkhawatirkannya.
Thomas Wilson, Ph.D., selaku pemimpin riset menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi telur secara rutin dua kali sehari mengalami peningkatan signifikan untuk level lutein dan zeaxanthin tanpa memicu kenaikan level kolesterol jahat. Hanya saja jangan berlebihan dalam mengkonsumsi telur kecuali Anda punya aktivitas fitness seperti Agung Herkules.
Orang yang mengonsumsi lemak ikan (seperti pada salmon, sardin, makerel, herring, dan trout) mengurangi resiko terkena degenerasi penglihatan sekitar 30%. Demikian sebagaimana riset Universitas Melbourne, Australia yang dilakukan terhadap lebih dari 88.000 partisipan.
Adalah kandungan asam lemak omega 3 –terutama DHA- yang merupakan komponen penting dari saraf mata di retina. Konsentrasi DHA ditemukan di retina melebihi bagian tubuh lainnya, oleh sebab itu kekurangan DHA bisa memicu degenerasi penglihatan.
Makanya, mulai sekarang lebih banyak mengonsumsi ikan. Dan jangan berhenti di situ, makanan laut bercangkang seperti tiram dan kepiting juga mengandung banyak zinc, nutrien lain yang terkandung di retina.
Yang terbaik adalah memperolehnya langsung dari makanan. Namun semakin banyak riset menunjukkan manfaat mengkonsumsi suplemen yang amat prospektif dalam memerangi degenerasi penglihatan.
Jika Anda termasuk yang beresiko terkena gangguan ini, segera konsultasikan dengan ahli untuk konsumsi suplemen formula kesehatan mata. Meskipun suplemen seperti ini banyak tersedia secara bebas, mengonsumsi nutrien dalam dosis tinggi tetap saja membutuhkan kehati-hatian.
Orang dengan tekanan darah tinggi lebih beresiko terkena degenerasi penglihatan. Tekanan darah yang meningkat dapat memecahkan pembuluh darah sehingga darah yang tersumbat mengalir ke mata.
Hal ini menyulitkan nutrien protektif dari mencapai retina untuk menyingkirkan sisa-sisa radikal bebas. Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas , menurunkan berat badan juga dapat membantu.
Lemak dalam tubuh berfungsi seperti depot utama penyimpanan nutrien larut lemak . Jaringan lemak yang berlebihan dapat melarutkan nutrien bermanfaat bagi mata, menjadikannya tidak bermanfaat sebagaimana mestinya.
**
Demikian 5 cara merawat kesehatan mata yang bisa Anda mulai sejak hari ini untuk melindungi organ penglihatan Anda. Setelah semua kerja kerasnya, apalagi di masa sekarang ini, sayangi mata Anda dengan ‘mentraktirnya’ makan apa yang paling disukainya.
(foto: smoothfm.com.au)