Pemetaan Antibodi vs Virus HIV Memberikan Harapan Vaksin

waktu baca 2 menit
Jumat, 12 Apr 2013 01:25 0 12 Mayrani
 

antibodiAntibodi

“Pelatihan manual” sendiri oleh tubuh untuk menyerang HIV telah direkam oleh para ilmuwan Amerika Serikat dan diharapkan dapat digunakan untuk merancang vaksin, dilansir dari BBC News.

HIV bermutasi untuk bertahan dari serangan sistem kekebalan tubuh pasien. Namun, beberapa pasien mengembangkan antibodi yang sangat efektif yang dapat menetralisir mutan HIV.

Suatu tim di North Carolina menganalisa gencatan senjata antara tubuh dan virus, yang diterbitkan dalam jurnal Nature, dan telah menunjukkan bagaimana antibodi ini dibuat.

Ketika seseorang terinfeksi HIV, tubuh mereka memproduksi antibodi untuk menyerangnya. Tapi virus bermutasi dan menghindar serangan, sehingga tubuh menghasilkan antibodi baru yang kemudian dihindari oleh virus dan perang berlangsung terus.

Akan tetapi, setelah sekitar empat tahun perjuangan beberapa pasien menjadi pemenang dengan menargetkan sesuatu yang virus temukan sulit untuk diubah – suatu titik rawan.

“Meskipun virus bermutasi dan ada jutaan kuasi-spesies virus karenanya, ada bagian-bagian yang virus tidak dapat ubah jika ia tidak dapat menginfeksi – ini adalah area rentan,” Prof. Barton Haynes dari Duke University menjelaskan. Pada tahap ini sudah terlambat untuk membuat perbedaan bagi pasien.

Namun, beberapa peneliti percaya bahwa vaksin yang mendorong tubuh untuk memproduksi “antibodi penetralisir” dapat memberikan kekebalan bagi tubuh terhadap virus.

Antibodi Super

Studi penelitian tim ini didasarkan pada seorang pasien di Afrika yang memiliki diagnosis cepat, sekitar empat minggu setelah terinfeksi virus.

Mereka akhirnya mampu menghasilkan antibodi bernama CH103 yang bisa menetralkan 55% dari sampel HIV. Itu tidak diproduksi dalam satu langkah mudah.

Melalui analisis genetik teratur dari sistem kekebalan tubuh dan virus, peneliti bisa mengumpulkan setiap langkah-langkah yang berujung pada produksi CH103.

Hal ini seperti sebuah pelatihan manual untuk sistem kekebalan tubuh.

Prof. Haynes mengatakan: “Apa yang kita mampu lakukan adalah memetakan gencatan senjata dari kedua virus dan antibodi, dan dengan berbuat demikian kita sekarang memiliki peta.

Dia mengatakan tantangan sekarang adalah untuk melihat apakah menciptakan kembali langkah-langkah dapat menghasilkan vaksin yang layak.

Prof. Jane Anderson, konsultan di rumah sakit Homerton di London dan kepala British HIV Association, mengatakan: “Studi ini memberikan wawasan penting dalam cara di mana sistem kekebalan tubuh manusia merespon infeksi HIV dan meningkatkan pemahaman kita tentang hubungan antara virus dan host manusia.”

“Ini adalah langkah lain yang menyongsong jalan untuk mengembangkan vaksin melawan HIV.”

(photo: pharmatching.com)