Kacang kedelai untuk kesehatan jantung
Protein kedelai tidak hanya menurunkan kolesterol darah, tetapi telah ditemukan membantu meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kadar trigliserida.
Ilmu Gizi telah menganggap kedelai sebagai makanan super dengan banyak manfaat kesehatan selama beberapa dekade. Bahkan, “25 gram protein kedelai per hari, sebagai bagian dari diet rendah lemak jenuh dan kolesterol, dapat mengurangi resiko penyakit jantung,” menurut FDA. Dan sekarang para peneliti telah menemukan keajaiban gizi di balik manfaat kesehatan kedelai bagi jantung: peptida kedelai disebut lunasin.
Berikut adalah beberapa alasan untuk jatuh cinta pada kedelai, dikutip dari news-medical.net:
DAFTAR ISI
Protein kedelai adalah satu-satunya protein nabati yang menyediakan semua asam amino esensial dalam jumlah yang dibutuhkan untuk kesehatan. Kedelai bermanfaat untuk kesehatan jantung karena tinggi lemak tak jenuh ganda, rendah lemak jenuh dan bebas kolesterol. Selain itu, kedelai telah terbukti meningkatkan elastisitas pembuluh darah.
Serat menempel pada kolesterol dan mencegahnya terserap ke dalam tubuh, di mana ia bisa pergi dan menyumbat arteri Anda. Penelitian telah menunjukkan bahwa diet tinggi serat menurunkan resiko penyakit jantung.
Tanaman adalah satu-satunya makanan yang mengandung serat. Namun, sebagian besar tanaman rendah protein. Kedelai adalah unik karena menggabungkan manfaat serat dan protein dalam satu sumber sehat.
Lunasin adalah peptida alami yang ditemukan dalam kedelai yang mengganggu produksi kolesterol di hati dan membersihkan kolesterol jahat (LDL) dari aliran darah.
“Suatu badan penelitian yang sedang berkembang menunjukkan bahwa peptida lunasin merupakan salah satu komponen bioaktif yang paling penting dari kedelai,” kata Dr. Alfredo Galvez, yang pertama kali menemukan lunasin pada tahun 1996.
Lebih dari 80% dari kolesterol berasal dari hati, sehingga cara yang paling efektif untuk menurunkan LDL adalah mengendalikan produksi internal hati. Peptida lunasin melakukannya dalam dua cara:
a. Mengganggu langkah dalam produksi enzim kunci untuk sintesis kolesterol dalam hati secara selektif.
b. Meningkatkan jumlah reseptor yang tersedia dalam sel hati untuk membersihkan kolesterol LDL dari aliran darah.
“Peptida kedelai, lunasin, benar-benar dapat bekerja lebih baik daripada obat-obatan statin untuk meningkatkan kolesterol,” kata Dr. Galvez. “Hal ini karena lunasin bekerja pada tahap awal dalam proses produksi kolesterol internal tubuh. Lunasin mengurangi produksi enzim yang mensintesis kolesterol, sedangkan statin memblokir enzim setelah diproduksi. Memblokir terlalu banyak enzim dapat menyebabkan efek samping yang serius.”
(photo: market-experts.blogspot.com)