Provokasi Peluncuran Misil Korea Utara Memperpanas Suasana

waktu baca 2 menit
Rabu, 26 Mar 2014 22:27 0 52 Tim Redaksi
 
Rudal Korea Utara

Provokasi Peluncuran Misil Korea Utara Memperpanas Suasana Semenanjung Korea

HUMBEDE.COM – Korea utara telah sukses melakukan tes terhadap dua misil balistik jarak menengah. Menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Korut menembakkan rudal jenis Scud yang mampu mencapai jarak hingga 500 kilometer.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan langsung siaga penuh dan terus memonitor situasi di antara kedua Korea, seperti yang dilansir oleh CNN (26/03/2014).

Ini adalah peluncuran pertama dari misil Nodong sejak 2009 dan menandai perkembangan teknologi dari misil jarak pendek dalam misi Pyongyang yang diluncurkan sebelumnya. Peluncuran ini juga menandai dari 4 tahun tenggelamnya dari kapal perang Korea Selatan.

Peluncuran misil ini jelas membuat Washington dan Seoul meradang karena peristiwa ini menodai resolusi dari PBB. Amerika Serikat juga menganggap bahwa peristiwa ini merupakan suatu masalah dan upaya provokatif dari Korea Utara.

“Kita berharap Korea Utara dapat menahan diri dan menjauhkan diri dari hal – hal yang dapat mengancam negara lain,” ujar Juru Bicara Dalam Negeri Amerika Serikat Marie Harf.

Seperti yang kita ketahui, peluncuran misil balistik yang dilakukan di Pyongyang merupakan hal yang dilarang oleh PBB.

Jangkauan Misil Korea Utara

Grafik Jangkauan Misil Korea Utara

Sampai sekarang, Korea Utara telah melaksanakan tiga kali percobaan nuklir, yang paling terbaru di Februari 2013 ini. Pada saat ini pula pihak Korea Utara mengembangkan teknologi misil tiga tahap yang para ahli percaya dapat mengancam keamanan Amerika Serikat.

“Kita sudah dekat dalam mengkoordinasikan tentang masalah ini dengan koalisi kita termasuk Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan langkah apa yang harus diambil dalam menanggapi provokasi terbaru ini dan mengalamatkannya pada program nuklir dan misil balistik Korea Utara,” ujar Marie Harf seperti dilansir oleh BBC (26/03/2014)

Peristiwa ini diperparah karena misil ini diluncurkan hanya beberapa jam setelah presiden Amerika Serikat Barack Obama bertemu dengan perwakilan Korea Selatan, Park Geun-hye dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bertemu dalam pertemuan yang membahas tentang nuklir yang memang fokus membahas tentang ambisi nuklir Korea Utara.

Sedangkan dari pihak Korea Utara menyatakan bahwa percobaan roket itu merupakan latihan pertahanan-diri dan bukan untuk mengancam negara lain. Tetapi latihan itu tetap saja membuat Korea Selatan dan Jepang waspada untuk menghadapi apapun hal yang bisa terjadi, termasuk perang secara terbuka.